
Bos Badan Pangan Minta Anggaran 2026 Ditambah Jadi Rp 16,1 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan Anggaran Belanja tambahan sebesar Rp 16,02 triliun kepada Komisi IV DPR RI, di mana tambahan anggaran ini akan digunakan untuk penyaluran beberapa bantuan pangan.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Hadi mengatakan tambahan anggaran ini akan digunakan untuk pemberian bantuan seperti bantuan reguler, bantuan pangan, bantuan bencana, dan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Untuk mendukung pelaksanaan program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas, serta program dukungan manajemen, Bapanas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 16,02 triliun, sehingga total kebutuhan tahun anggaran mencapai Rp 16,1 triliun," kata Arief dalam paparannya pada rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (7/7/2025).
Hal ini berdasarkan Surat Bersama Pagu Indikatif (SBPI) Nomor E-356-MK-02-2025 dan B-383-D.9-PP.04.03-05-2025. Secara lebih rinci, usulan tambahan program reguler sebesar Rp 250 miliar, bantuan pangan Rp 13,71 triliun, bantuan bencana alam Rp 13,14 miliar, serta SPHP Rp 2,05 triliun.
Sebagai informasi, pagu indikatif Bapanas mencapai Rp 79,4 miliar, turun 52,96% dari pagu pasca efisiensi 2025. Dengan pagu indikatif tersebut, Arief menjelaskan belum dapat mengakomodasi gaji dan tunjangan kinerja untuk CPNS pengadaan 2024 sebanyak 147 orang.
"Dengan pagu indikatif di angka tersebut, kami belum bisa mengakomodasi gaji dan tunjangan kinerja ASN kami pada pengadaan 2024 yang berjumlah 147 orang," ungkap Arief.
Lebih rinci, anggaran tambahan sebesar Rp 16,1 triliun, yakni SBPI sebesar Rp 79,4 miliar, bantuan pangan sebesar Rp 16,02 triliun, dan anggaran dekonsentrasi sebesar 17% dari anggaran kebutuhan Bapanas.
"Pagu indikatifnya kan Rp 79,4 miliar. Kemudian ada kita mengajukan Rp 16 triliun itu ada perinciannya, terutama untuk penyaluran SPHP," pungkasnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Lagi Bikin Dag Dig Dug, Stok Beras Bulog Mau Tembus 2 Juta Ton