Tak Lagi Lewat Bazar, Beras SPHP Bakal "Disiram" ke Pasar Tradisional
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan distribusi pangan nasional tetap terjaga di tengah kisruh demonstrasi yang melanda berbagai kota di Indonesia sejak 25 Agustus 2025 lalu. Aksi unjuk rasa yang sempat ricuh di sejumlah daerah menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan kebutuhan pokok.
Namun, Zulhas menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir. "Nanti kita lihat. Insyaallah kalau soal pangan lancar, ya," kata Zulhas saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Zulhas juga menuturkan bahwa pemerintah bersama Bulog dan pemerintah daerah sudah mengambil langkah percepatan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Saya juga menyampaikan tadi, agar Bulog dan pemerintah daerah mempercepat yang sudah diputuskan itu penyaluran SPHP 1,3 juta ton. Bukan dalam bentuk bazar, tapi masuk ke pasar-pasar. Kalau bazar kan lama nyerapnya, tapi kalau pasar-pasar tradisional tiap kota/kabupaten ada," jelasnya.
Menurut Zulhas, mekanisme distribusi langsung ke pasar tradisional dinilai lebih efektif karena akses masyarakat lebih mudah. Dengan begitu, stabilisasi harga beras maupun ketersediaan pangan bisa lebih cepat tercapai.
Sebagaimana diketahui, sejak 25 Agustus 2025, gelombang demonstrasi berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia. Massa turun ke jalan menyuarakan berbagai tuntutan. Adapun sejumlah aksi di beberapa daerah berujung ricuh dengan pembakaran fasilitas umum hingga bentrokan dengan aparat.
Kondisi inilah yang sempat menimbulkan kekhawatiran terhadap rantai distribusi pangan. Namun, Zulhas memastikan stok dan jalur distribusi masih aman, terlebih dengan adanya percepatan penyaluran SPHP ke seluruh wilayah di Indonesia.
(wur)