Menteri LH Hanif Tiba-Tiba Puji Anggota MIND ID, Ini Katanya

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Selasa, 02/09/2025 13:45 WIB
Foto: Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq dalam acara MINDIALOGUE Sharing Session with Environtment Minister dengan tema “Korporasi Hebat, Alam Selamat” di Soehana Hall energy building, Jakarta, Kamis (28/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol memuji kinerja keberlanjutan anggota Holding Pertambangan BUMN, MIND ID. Pasalnya, manajemen perusahaan tambang tersebut mampu menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan.

Hanif menyebut, langkah strategis yang diambil MIND ID terkait keberlanjutan lingkungan memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut. MIND ID pun diharapkan dapat terus melanjutkan praktik bisnis berkelanjutan sekaligus menjadi contoh yang baik di industri pertambangan nasional.

"Ini kerangka kegiatan mining (pertambangan) yang dilakukan oleh teman-teman MIND ID ini sudah sangat lebih baik daripada pertambangan umum lainnya. Saya sudah langsung ke lapangan. Saya sudah ke Freeport, saya sudah ke Vale, sudah ke Antam, tetapi tentu beberapa hal harus kita tingkatkan," ungkap dia dalam acara MINDIALOGUE, Kamis (28/8/2025).


Dia bercerita, salah satu anggota MIND ID yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah melakukan rehabilitasi lingkungan di wilayah operasionalnya di Sulawesi. Vale Indonesia juga terus berupaya menyesuaikan kapasitas lingkungan dengan kemampuan produksi nikel yang mampu dihasilkan perusahaan tersebut.

"Dia (Vale Indonesia) selalu investasi sebesar itu, meskipun produksinya naik atau bahkan belum mulai produksi," tutur Hanif.

Tak ketinggalan, Hanif juga mengapresiasi langkah PT Freeport Indonesia (PTFI) yang melakukan rehabilitasi lingkungan. Kegiatan ini bukan hal yang mudah, lantaran kawasan Tambang Grasberg, Papua, yang dikelola PTFI berada di ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut dengan kondisi cuaca yang ekstrim.

Meski kondisinya tergolong rumit, PTFI tetap melakukan penanaman semak belukar guna mengembalikan vegetasi alami di kawasan Tambang Grasberg dengan biaya yang cukup mahal.

Di sisi lain, Hanif menegaskan bahwa upaya praktik pertambangan berkelanjutan seperti rehabilitas lingkungan merupakan bentuk investasi jangka panjang yang semestinya dilakukan oleh setiap pelaku usaha di sektor tersebut.

"Sehingga, konservasi ini sejatinya adalah investasi jangka panjang yang harus kemudian kita lakukan," pungkas dia.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

CNBC Indonesia & Mind ID Gelar Sharing Session Bareng Menteri LH