
MIND ID Bisa Jadi Barometer Pertambangan Berkelanjutan, Ini Alasannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol menyatakan bahwa holding pertambangan BUMN, MIND ID bisa menjadi barometer pertambangan berkelanjutan. Pasalnya, setiap perusahaan pertambangan yang tergabung dalam MIND ID menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan.
Ia menyebut, upaya keberlanjutan lingkungan menjadi strategi bisnis yang menunjukkan nilai tambah bagi MIND ID. Untuk itu, ia berharap jajaran Manajemen MIND ID dapat terus melanjutkan praktik bisnis berkelanjutan sekaligus menjadi contoh yang baik di industri pertambangan.
"Ini kerangka kegiatan mining (pertambangan) yang dilakukan oleh teman-teman MIND ID ini sudah sangat lebih baik daripada pertambangan umum lainnya. Saya sudah langsung ke lapangan. Saya sudah ke Freeport, saya sudah ke Vale, sudah ke Antam, tetapi tentu beberapa hal harus kita tingkatkan," ungkap dia dalam acara MINDIALOGUE, dikutip Senin (1/9/2025).
Hanif melanjutkan, MIND ID terbukti telah melakukan pertambangan berkelanjutan di berbagai wilayah operasional pertambangannya. Sebagai contoh, salah satu perusahaan terafiliasi MIND ID yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang telah aktif melakukan rehabilitasi lingkungan di wilayah operasionalnya di Sulawesi.
Vale Indonesia dinilainya juga senantiasa menyesuaikan kapasitas lingkungan dengan kemampuan produksi nikel yang mampu dihasilkan perusahaan tersebut.
"Dia (Vale Indonesia) selalu investasi sebesar itu, meskipun produksinya naik atau bahkan belum mulai produksi," kata dia.
Kementerian Lingkungan Hidup juga mengapresiasi langkah rehabilitasi lingkungan yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PTFI). Upaya rehabilitasi lingkungan ini bukan perkara mudah, mengingat kawasan Tambang Grasberg, Papua, yang dikelola PTFI berada di ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut dengan kondisi cuaca yang ekstrim.
Di sana, PTFI melakukan penanaman semak belukar untuk mengembalikan vegetasi alami di kawasan Tambang Grasberg dengan biaya yang cukup mahal.
Berdasarkan contoh dari MIND ID, Hanif menegaskan bahwa upaya praktik pertambangan berkelanjutan seperti rehabilitas lingkungan merupakan bentuk investasi jangka panjang yang semestinya dilakukan oleh setiap pelaku usaha di sektor tersebut.
"Sehingga konservasi ini sejatinya adalah investasi jangka panjang yang harus kemudian kita lakukan," pungkas dia.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Sisi Lain Batu Bara Seimbangkan Alam & Ekonomi
