Internasional

Pejabat AS Ngamuk ke Tetangga RI, Kesal Karena Dekati Rusia-China

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 August 2025 06:10
An oil tankers train passes near the Guwahati Refinery operated by Indian Oil Corporation, in Guwahati on March 30, 2023. - On March 29 Russian oil giant Rosneft announced a deal with Indian Oil to substantially increase oil supplies to the firm. India has emerged as a major buyer of Russian oil since the Ukraine war. (Photo by Biju BORO / AFP)
Foto: Ilustrasi Tangki Minyak Rusia-India AFP/BIJU BORO

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengatakan bahwa pembelian minyak mentah Rusia oleh India mendanai perang Moskow di Ukraina dan harus dihentikan. Hal ini terjadi seiring Washington meningkatkan tekanan pada New Delhi untuk memutus impor energinya dari Rusia.

Dalam sebuah opini yang diterbitkan di Financial Times pada hari Senin (18/8/2025), Navarro mengatakan bahwa saat ini India terus memberikan akses keuangan yang baik meski beberapa negara telah menjatuhkan sanksi pada Moskow.  Ia menambahkan bahwa pembelian India pada minyak mentah Rusia adalah oportunistis dan sangat merusak upaya dunia untuk mengisolasi ekonomi perang Putin.

"India bertindak sebagai lembaga kliring global untuk minyak Rusia, mengubah minyak mentah yang diembargo menjadi ekspor bernilai tinggi sambil memberikan Moskow dolar yang dibutuhkan," tulis Navarro.

Penasihat Gedung Putih itu juga menunjukkan bahwa India semakin dekat dengan Rusia dan China. Ia juga mengatakan bahwa sangat berisiko untuk mentransfer kemampuan militer AS yang mutakhir ke India karena hubungan New Delhi dengan China dan Rusia semakin dalam.

"Jika India ingin diperlakukan sebagai mitra strategis AS, India harus mulai bertindak seperti itu," tulis Navarro.

India adalah pembeli minyak Rusia terbesar kedua, setelah China. Lebih dari 30% bahan bakar tetangga Barat Indonesia itu bersumber dari Moskow, yang memberikan pendapatan kepada Kremlin di tengah sanksi Barat.

Pada awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 50% pada barang-barang India atas masalah tersebut, yang memperburuk hubungan AS-India.

Dalam pidatonya pada perayaan Hari Kemerdekaan India pada hari Jumat, Perdana Menteri Narendra Modi mengambil sikap menantang, berjanji untuk melindungi para petani negaranya dalam menghadapi tarif tinggi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Trump.

"Modi akan berdiri seperti tembok melawan kebijakan apa pun yang mengancam kepentingan mereka. India tidak akan pernah berkompromi dalam hal melindungi kepentingan para petani kami," katanya.

Navarro adalah pejabat senior kedua dari pemerintahan Trump yang menuduh India mendanai perang Rusia di Ukraina. Stephen Miller, wakil kepala staf di Gedung Putih, pada minggu pertama bulan Agustus mengatakan bahwa pembelian minyak mentah Rusia oleh New Delhi "tidak dapat diterima".

"Apa yang dia (Trump) katakan dengan sangat jelas adalah bahwa tidak dapat diterima bagi India untuk terus mendanai perang ini dengan membeli minyak dari Rusia," kata Miller, salah satu ajudan Trump yang paling berpengaruh, dalam sebuah wawancara dengan Fox News.

Hubungan India-Rusia

India menganggap Rusia sebagai salah satu mitra pertahanan terdekatnya, dengan sebagian besar senjatanya, termasuk sistem pertahanan rudal S-400, bersumber dari Moskow. India terus mempertahankan hubungan baik dengan Rusia, di mana Modi bertemu Putin di Moskow di tengah perang Ukraina.

Namun, New Delhi telah membina hubungan dengan Washington dalam beberapa dekade terakhir, meningkatkan hubungan mereka ke tingkat strategis. Kedua negara memiliki perdagangan bilateral tahunan sebesar US$ 128 miliar (sekitar Rp 1.944 triliun). Meski begitu, Trump telah mendorong untuk menurunkan defisit US$ 45 miliar (sekitar Rp 684 triliun) yang menguntungkan India.

AS juga melihat India sebagai benteng melawan China yang sedang bangkit. Namun tindakan baru-baru ini oleh pemerintahan Trump tampaknya telah mendorong India untuk memperbaiki hubungan dengan saingannya, Beijing.

Perdana Menteri India Modi dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke China pada akhir bulan. Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China Wang Yi tiba di India pada hari Senin untuk kunjungan dua hari, guna melakukan pembicaraan mengenai perbatasan yang disengketakan antara kedua negara.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siaga 2 Negara Nuklir Asia Perang, China & Amerika Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular