Internasional

Lawan China-Eropa, Putin Buat Proyek Nuklir di Negeri Uranium

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 08/08/2025 21:10 WIB
Foto: Pejalan kaki berjalan di dekat menara Baiterek (Bayterek) di bawah langit berawan, di Astana, pada 30 Oktober 2023. (AFP/LUDOVIC MARIN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia pada hari Jumat (8/8/2025) memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Kazakhstan. Hal ini terjadi saat Moskow berupaya untuk memegang pengaruh besar di produsen uranium terbesar di dunia itu.

Dalam pernyataan bersama, badan-badan nuklir Kazakhstan dan Rusia mengatakan bahwa mereka telah memulai survei teknik untuk memilih lokasi yang optimal dan menyiapkan dokumentasi proyek untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas besar.


"Proyek ini merupakan pilihan strategis Kazakhstan dan pendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang bagi kawasan dan negara secara keseluruhan," kata kepala badan nuklir Kazakhstan, Almasadam Satkaliev, dilansir AFP.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa tahun. Lembaga nuklir Rusia, Rosatom, mengatakan bahwa reaktor tersebut akan memiliki masa pakai 60 tahun, dengan opsi untuk memperpanjangnya hingga 20 tahun lagi.

Rusia secara historis merupakan satu-satunya pemain dominan di kawasan ini dan berusaha mempertahankan posisi terdepannya. Di sisi lain, China telah menginvestasikan miliaran dolar di negara itu sebagai bagian dari "Inisiatif Sabuk dan Jalan".

"China juga akan membangun dua pembangkit listrik lagi di negara ini, dengan detail yang akan diungkapkan pada akhir tahun," kata otoritas Kazakhstan.

Kazakhstan memasok 43% uranium dunia dan merupakan pemasok uranium mentah terbesar ketiga untuk Uni Eropa. Namun, Kazakhstan kesulitan menghasilkan listrik yang cukup untuk konsumsi domestik, dan tenaga nuklir merupakan topik sensitif di negara tersebut setelah uji coba nuklir era Soviet yang memaparkan 1,5 juta orang terhadap radiasi.

Prancis dan Korea Selatan juga bersaing untuk mendapatkan hak kontrak pembangunan stasiun tersebut, tetapi Kazakhstan mengatakan telah memilih negara tetangga Rusia dan China, yang "secara objektif memiliki penawaran terbaik".


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Detik-detik Peringatan 80 Tahun Tragedi Bom Atom Hiroshima Jepang