Internasional

Wih! Putin Mulai Proyek Puluhan Triliun Buat Genjot Nuklir di Sini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 August 2025 07:06
Uranium. (Dok. Pixabay)
Foto: Uranium. (Dok. Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah anak perusahaan dari raksasa energi nuklir Rusia, Rosatom, telah mengoperasikan pabrik pengolahan uranium percontohan di Tanzania untuk menguji teknologi bagi fasilitas skala penuh yang dijadwalkan untuk dibangun tahun depan. Hal ini diumumkan perusahaan milik negara tersebut pada Rabu (30/7/2025).


Inisiatif ini diprakarsai Mantra Tanzania Ltd ini merupakan bagian dari Proyek Uranium Sungai Mkuju (MRP) di Tanzania selatan. Entitas lokal tersebut telah beroperasi di negara Afrika Timur itu di bawah naungan Uranium One Group milik Rosatom selama lebih dari satu dekade.


Rosatom mengatakan kompleks pengolahan utama, yang akan dibangun pada awal 2026 dan dioperasikan pada 2029 setelah proyek uji coba di deposit Nyota, akan memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 ton uranium per tahun.

Proyek ini juga diharapkan akan menciptakan lebih dari 4.000 lapangan kerja baru di sektor ekstraktif Tanzania dan industri terkait selama fase konstruksi dan operasi. Selain itu, proyek ini diarahkan untuk dapat mendukung pembangunan infrastruktur regional, termasuk peningkatan jaringan jalan di wilayah Namtumbo.

"Rosatom menawarkan teknologi pengolahan uranium canggihnya untuk mengembangkan potensi geologis unik Tanzania. Kami akan dengan senang hati membantu mengambil langkah penting menuju integrasi ke dalam industri energi nuklir global," kata CEO Rosatom, Aleksey Likhachev, dikutip Russia Today.

Pada hari Selasa, Kementerian Mineral Tanzania mengatakan negara itu akan menjadi produsen uranium terbesar ketiga di Afrika setelah operasi dimulai di lokasi MRP di Distrik Namtumbo.


"Telah ditemukan bahwa ada 54.000 ton uranium, yang menurut cadangan, akan diproduksi selama 12 tahun dan menarik investasi asing langsung (FDI) yang besar lebih dari 3,6 triliun shilling (Rp 22,82 triliun)," kata kementerian tersebut, mengutip penelitian terbaru.

Rosatom mengatakan pihaknya terlibat dalam proyek-proyek internasional besar sebagai bagian dari kerja sama Moskow yang terus berkembang dengan negara-negara yang tertarik di Afrika dan di tempat lain. Pada Juli 2023 lalu, mereka mengumumkan  bahwa mereka akan memulai penambangan percontohan di Tanzania pada 2025.

Mereka juga berencana untuk memulai produksi uranium di Namibia pada 2029, dengan investasi diperkirakan akan mencapai hingga $500 juta (Rp 8,15 triliun). Namibia adalah produsen uranium terkemuka di Afrika, diikuti Niger.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Mulai Lobi-Lobi Investasi Pembangkit Nuklir di RI, Ini Daftarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular