
Biar Tak Sepi karena Setop Putar Musik, Bos Kafe-Resto Pakai Cara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilik usaha hotel, restoran, dan kafe (horeka) mulai mencari alternatif lain di luar musik yang sudah dimainkan saat ini. Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut alternatif lainnya mengarah pada musik tradisional.
"Karena sekarang banyak pelaku usaha yang sedang berpikir untuk memutar lagu-lagu tradisional aja, asli khas daerahnya. Jadi mungkin setiap daerah itu lebih bagus memainkan lagu-lagu tradisional. Karena itu ada nilai manfaatnya bagi destinasi. Kalau kita bicara pariwisata, itu malah lebih bagus. Seperti di Bali, zaman dulu di Bali itu kan populer sekali, lagu-lagu khasnya. Terus budaya Jawa, dan Sunda juga," kata Maulana kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/8/2025).
Namun demi menghindari polemik lanjutan, maka tetap harus berdiskusi dengan kementerian dan lembaga (K/L) lainnya diantaranya yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
![]() lapangan futsal yg disulap restoran |
"Tapi kan sekarang kita harus pertanyakan sama Kementerian Kebudayaan. Apakah itu juga ada royaltinya? pengalaman kami di dalam undang-undang kalau itu sudah dideclare sama negara sebagai lagu kebangsaan, kan tidak perlu membayar royalti seperti yang dibebankan saat ini manakala kita memutar lagu-lagu pop. Itu juga menjadi salah satu diskusi yang menarik ke depan di sektor pariwisata yang sudah mulai berkembang," sebut Maulana.
Memutar musik atau lagu tradisional masing-masing juga bisa menjadi opsi untuk mempromosikan budaya di wilayah tersebut. Apalagi belum tentu pengunjung hotel atau restoran juga menyukai musik yang sudah diputar saat ini.
"Pengunjung tetap bisa menikmati, tapi lebih mendengarkan lagu-lagu khas dari daerah tersebut. Itu kan juga bagus untuk promosi destinasi. Mereka kan tidak selalu kita pada saat kita memutarkan lagu di tempat usaha kita kan belum tentu si pendengar itu juga menyukai lagu yang kita putar. Tapi mereka dipaksa mendengar itu. Nah, itu juga yang terjadi dengan kita memutar lagu-lagu khas tradisional, ya kan, atau kita putarkan lagu kebangsaan, dan sebagainya kan sama saja," sebut Maulana
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article InJourney Targetkan Jadi Operator Bandara Terbesar Ketiga di Dunia
