Kafe dan Restoran di RI Mendadak Ketakutan-Setop Putar Musik, Ada Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 August 2025 08:30
Ilustrasi Restoran. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Restoran. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus pidana yang menimpa manajemen Mie Gacoan karena memutar lagu berakibat panjang. Pelaku usaha restoran lain kini mulai ketakutan untuk memutar lagu di tempatnya, mereka khawatir bisa terjebak ke dalam kasus serupa.

"Ya (ketakutan) muncul karena kan jadi rame nih. Ada yang sekarang nggak mau putar lagu lagi daripada nanti kena pidana," ungkap Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/8/2025).

Pelaku usaha yang berminat untuk mulai membayar royalti pun harus menghitung secara lebih mendalam. Pasalnya, biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit, bahkan harus ditarik mundur beberapa tahun ke belakang.

"Karena masalahnya, pemungutan royalti ini pada saat kita berinisiatif untuk membayar pun, tagihannya itu bisa mundur, jadi dianggap semenjak kapan kita berdiri, pokoknya dari undang-undang itu ada. Ini kan menjadi sesuatu yang nggak menarik ya. Padahal pada saat orang berinisiatif, harusnya ditagih pada saat dia mulai membayar itu. Bukan tagihan mundur," ujarnya.

Ilustrasi Restoran. (Dok. Freepik)Foto: Ilustrasi Restoran. (Dok. Freepik)
Ilustrasi Restoran. (Dok. Freepik)

Kemudian yang kedua, tentu pelaku usaha akan berhitung begitu dia memutar lagu di tempat usaha, yang tadinya memutar lagu itu tidak menjadi salah satu perhitungan dalam biaya operasi, namun justru berubah menjadi satu biaya tetap mereka.

"Tentu mereka akan berhitung apakah dengan menggunakan lagu itu pendapatan saya akan bertambah atau tidak. Kan dia akan melihat masing-masing karakter konsumennya. Karena lagu itu begitu diputar di tempat usaha harus bayar," ujar Maulana.

Berbeda dengan pemahaman sebelumnya bahwa putar lagu tanpa pertimbangan lain, dia akan mau ngambil dari aplikasi seperti Spotify, Youtube, atau memiliki daftar lagunya sendiri itu misalnya.

"Tapi sekarang kan mereka memahami bahwa ini harus bayar. Sehingga mereka akan berhitung," ujar Maulana.

Yang berikutnya adalah banyak sektor hotel, restoran dan kafe akan mempekerjakan band. Maulana menyebut menyewa band-band dari luar sebagai live musiknya, ini juga harus hati-hati.

"Jadi setiap dia akan mau mempekerjakan kerja sama dengan home band, mereka harus memastikan bahwa home band itu sudah bayar royalti. Kalau enggak nanti bisnisnya yang kena," sebutnya.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular