Pantes Konsumsi RI Tinggi, 'Check Out' Shopee Cs Jadi Motor Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan pada kuartal II-2025, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Sampai-sampai membuat ekonomi Indonesia tumbuh 5,12% yoy pada kuartal II-2025, di luar ekspektasi para pelaku pasar keuangan.
BPS mencatat, konsumsi rumah tangga pada periode itu mampu tumbuh 4,97% yoy dengan kontribusi mencapai 54,25%. Angka pertumbuhan konsumsi rumah tangga itu lebih tinggi dari kuartal I-2025 yang sebesar 4,95%, demikian juga dibanding kuartal II-2024 sebesar 4,93%.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud enggan mengklaim, tumbuhnya konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2025 itu dipicu oleh pemulihan daya beli masyarakat. Namun, ia menganggap, lebih cenderung semakin luasnya pendataan belanja masyarakat oleh BPS saat ini.
Konsumsi rumah tangga itu pun ia tegaskan naik dipicu oleh meningkatnya belanja kebutuhan dasar seperti bahan makanan dan makanan jadi karena aktivitas pariwisata selama periode libur hari besar keagamaan (Idulfitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, dan Iduladha) hingga libur sekolah.
"Jadi apakah daya beli sudah pulih? kita hanya menyampaikan data, memang konsumsinya demikian," tegas Edy.
Edy menjelaskan, untuk konsumsi rumah tangga memang juga ada perluasan cakupan dalam data PDB yang kini dicatat BPS, yakni belanja masyarakat melalui media online atau e-commerce yang sebelumnya belum pernah tercatat detail di data PDB.
"Jadi ada hal yang baru yang mungkin belum pernah diungkap yaitu tadi adanya fenomena adanya shifting dari belanja secara offline ke belanja online yang barangkali belum diungkap," kata Edy.
"Jadi kita memang mudah melihat fenomena atau secara langsung atau secara offline, tapi yang secara online barangkali cukup sulit untuk bisa dilihat," tegasnya.
(haa/haa)