Pondok Indah Minggir, Harga Tanah di Jakpus Ini Tembus Rp 100 Jutaan

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Rabu, 23/07/2025 06:15 WIB
Foto: dok Waskita Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tanah di pusat Jakarta sudah cukup tinggi, terutama di kawasan yang sistem transportasinya sudah lebih baik. Ini termasuk di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat di mana pada kawasan ini rencananya akan dirancang sebagai salah satu pusat Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 124 Tahun 2024 tentang Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, harga tanah di kawasan Dukuh Atas dimulai dari Rp 5 juta per meter. Bahkan, harga tanah di kawasan Dukuh Atas juga ada yang mencapai Rp 142 juta per meter.

Sebagai perbandingan, harga tanah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat rata-rata Rp 70 juta hingga Rp 100 juta per meter persegi. Sedangkan kawasan Sudirman Rp 180 juta sampai Rp 200 juta. Rekor harga tanah termahal ada di SCBD dengan harga Rp 200 juta sampai Rp 300 juta.


Sebagai contoh di Jalan Galunggung yang berdekatan dengan Stasiun LRT Dukuh Atas, nilai NJOP mencapai Rp 5.223.000 per meter. Berikutnya Jalan Kendal yang berdekatan dengan Stasiun Sudirman, nilai NJOP-nya mencapai Rp 33.445.000 per meter.

Selanjutnya, Jalan Talang Betutu yang berdekatan dengan Stasiun BNI City, NJOP-nya mencapai Rp 43.705.000. Adapun Jalan besar yang berada di kawasan Dukuh Atas seperti Jalan Jendral Sudirman dan Jalan R.M. Margono Djojohadikoesoemo, harga tanah dalam NJOP sudah mencapai Rp 73 juta hingga Rp 142 juta per meter.

Foto: Pengguna transportasi publik menggunakan akses pejalan kaki yang nyaman dan aman dari Stasiun KCI Sudirman ke Stasiun Dukuh Atas BNI. (Dok. PT MRT Jakarta)
Pengguna transportasi publik menggunakan akses pejalan kaki yang nyaman dan aman dari Stasiun KCI Sudirman ke Stasiun Dukuh Atas BNI. (Dok. PT MRT Jakarta)

Sementara itu, untuk harga rumah hanya sejengkal dari hub Dukuh Atas dengan luas tanah 214 m2 dan luas bangunan 300 m2 dijual seharga Rp 13 miliar. Untuk rumah yang lebih sederhana dengan luas tanah 144 m2 dan luas bangunan 180 m2 dijual dengan harga selangit, Rp 3,2 miliar.

Temuan paling mahal adalah rumah di kawasan Plaju dengan harga Rp 105 miliar. Rumah ini super strategis karena berdekatan dengan Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun Sudirman, Stasiun BNI City, Grand Indonesia, dan BNI City. Luas tanahnya 700 m2 dengan luas bangunan 2.000 m2.

Head of Research CBRE Indonesia Anton Sitorus mengatakan harga tanah dan rumah akan semakin mahal jika kawasan sekitarnya sudah sangat strategis dan lahan yang tersedia juga sudah tidak banyak yang tersedia.

"Kalau di daerah seperti Jalan Sudirman itu kan harga tanah udah mahal sekali kan. Mungkin udah bisa sampai puluhan bahkan mungkin Rp 100 juta," kata Anton saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (23/7/2025).

Anton pun menambahkan jika lahan yang tersedia semakin terbatas maka harga akan semakin meninggi.

"Yang jelas karena kondisi lahan di daerah seperti kawasan Sudirman itu makin udah jarang ya, sudah terbatas. Memang kecenderungannya harga terlalu naik," tambah Anton.

Meski begitu, Ia mengakui bahwa kenaikan harga tanah dan properti tidak seperti sebelum pandemi Covid-19, karena permintaan cenderung turun akibat banyak pekerja yang bekerja di rumah sewaktu pandemi.

"Harga properti memang masih ada kecenderungan naik, walaupun memang dalam beberapa tahun terakhir naiknya tidak seperti dulu waktu lagi property booming atau sebelum Covid-19," pungkasnya.

Dukuh Atas di Jakarta Pusat bakal disulap menjadi pusat Transit Oriented Development (TOD) terbesar di Jakarta. Kawasan ini akan memiliki posisi yang sangat strategis karena berada di tengah kota dan terkoneksi dengan 5 (lima) moda SAUM (Sistem Angkutan Umum Massal) yang berbeda yaitu Kereta Commuter Line, BRT (Bus Rapid Transit), Kereta Bandara, LRT (Light Rapid Transit) dan MRT (Mass Rapid Transit). Tidak hanya itu, Dukuh Atas juga akan dibangun pusat perkantoran, hotel, convenience store, fashion, ATM, food & beverage hingga tempat tinggal.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Hunian Rendah Karbon, Investasi Masa Depan yang Kian Riil


Related Articles