RI Bangun Pembangkit Energi Hijau Terbesar, Ini Daftarnya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 08/07/2025 13:30 WIB
Foto: Ilustrasi (Photo by Appolinary Kalashnikova on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan menambah kapasitas listrik melalui energi baru terbarukan (EBT) terbesar yakni mencapai 42,6 Giga Watt (GW). Ini tercantum dalam Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebutkan dalam RUPTL 2025-2034, Indonesia akan menambah sebanyak 69,5 GW pembangkit listrik. Di mana 42,6 GW-nya berasal dari EBT.

Adapun sumber EBT yang akan ditambah adalah dari sumber energi surya yang terhitung mencapai 17,1 GW, kemudian energi air yang mencapai 11,7 GW.


Khusus untuk sumber energi panas bumi atau geothermal hingga tahun 2034 ditargetkan akan ada penambahan kapasitas hingga 5,2 GW atau sebesar 12,2%. Sedangkan, untuk tambahan kapasitas EBT dari energi angin mencapai 7,2 GW atau 16,9%.

Selain itu, Eniya mengatakan akan ada tambahan dari sumber bioenergi sebanyak 900 Mega Watt (MW), disusul oleh tambahan EBT Dari nuklir sebanyak 500 MW, bahkan tambahan potensi arus laut juga terhitung mencapai 40 MW.

"Jadi, sekarang sudah mulai studi untuk melihat potensi arus laut di Indonesia Timur. Nah, kita cantumkan di RUPTL nanti on grid mungkin sekitar 2030, ya. Itu 40 MW dulu dan sekarang studinya mungkin sedang berjalan," tandasnya.

Kemudian, untuk pembangkit fosil masih akan dibangun sebesar 16,6 GW, terdiri dari gas 10,3 GW dan batubara 6,3 GW.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PGE Bidik Tambah Kapasitas Terpasang PLTP Hingga 1,8 GW di 2033