RI Membidik Target 42,6 Giga Watt Listrik EBT Selama 10 Tahun
 
                Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik dari energi baru terbarukan (EBT) mencapai 42,6 Giga Watt (GW) dalam 10 tahun ke depan. Hal itu tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menjelaskan bahwa target tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat transisi dari energi fosil menuju sistem energi rendah karbon.
"Target (10 tahun) kita tambahan 69,2 GW itu 42,6 GW-nya adalah energi baru terbarukan. Masih ditambah pump storage dan baterai sebesar 10,3 GW," kata Eniya dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025).
Eniya menyebutkan langkah tersebut menjadi upaya dalam pengembangan energi bersih Indonesia. "Upaya kita untuk meningkatkan energi baru terbarukan menjadi salah satu tools untuk masa transisi ini sangat fokus ya. Fokus dan juga sangat terarah," ujarnya.
Pemerintah juga sudah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 10 tahun 2025 sebagai payung hukum pelaksanaan transisi energi nasional. "Kita saat ini sudah mengeluarkan Peraturan Menteri nomor 10 untuk transisi energi. Jadi bagaimana kita mengidentifikasi seluruh potensi sumber daya alam kita menjawab tantangan transisi energi," jelasnya.
Dengan begitu, pemerintah berharap bauran energi nasional akan semakin hijau dan berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Dalam RUPTL 2025-2034 disebutkan, dari seluruh jenis pembangkit EBT, sumber energi surya memiliki porsi yang cukup besar yakni 17,1 GW. Kemudian, disusul oleh Air sebesar 11,7 GW, Angin sebesar 7,2 GW, Panas bumi sebesar 5,2 GW, Bioenergi sebesar 0,9 GW, dan Nuklir sebesar 0,5 GW.
Sementara itu, untuk kapasitas sistem penyimpanan energi mencakup PLTA pumped storage sebesar 4,3 GW dan baterai 6,0 GW. Kemudian, untuk pembangkit fosil masih akan dibangun sebesar 16,6 GW, terdiri dari gas 10,3 GW dan batubara 6,3 GW.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Panas Bumi, Ini Pembangkit Hijau Terbesar Dibangun Hingga 2034
 
     
					 
					 
					