Zulhas Larang Aplikasi China TEMU Masuk RI, Berulang-ulang Bilang Gini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
10 October 2024 11:25
Mendag Zulhas meresmikan pembukaan Trade Expo Indonesia 2024. CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky
Foto: Mendag Zulhas meresmikan pembukaan Trade Expo Indonesia 2024. CNBC Indonesia/ Martyasari Rizky

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, tidak mengizinkan aplikasi e-commerce asal China, yakni Temu masuk ke Indonesia. Katanya, dia tidak ada memberikan izin untuk aplikasi tersebut bisa masuk ke Tanah Air.

"Nggak, nggak, nggak. Siapa yang bilang diizinkan? Nggak, nggak!" tegas Zulhas, dikutip Kamis (10/10/2024).

Lebih lanjut, Zulhas sempat menyinggung persoalan e-commerce yang belum usai, namun ia tidak menjelaskan lebih detail apa yang dia maksud. Dia hanya menegaskan pihaknya tidak akan memberikan izin aplikasi Temu masuk dan membunuh industri di Tanah Air.

"Satu aja belum beres, yang kemarin belum selesai. Masa ada lagi? Nggak,nggak" ucapnya.

Hal itu disampaikannya saat ditemui usai pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang juga membantah isu yang mengatakan Temu akan masuk Indonesia dengan cara menggandeng Bukalapak.

"Nggak ada. Kan sudah ada komentar dari Kominfo. Belum ada yang informasi ke kita, cuma dia media-media saja kita dengarnya," ucap Moga.

Untuk diketahui, belakangan ini beredar rumor aplikasi e-commerce asal China, Temu hendak mengakuisisi PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Temu juga diketahui beberapa kali mencoba masuk ke pasar Indonesia, tetapi ditolak oleh pemerintah dengan alasan mengancam keberlangsungan UMKM lokal, lantaran bisnis temu diklaim menghubungkan produsen dan konsumen akhir secara langsung, tidak menghubungkan dengan pengecer dan afiliasi.

Hal tersebut kemudian memicu spekulasi Temu berpotensi mengakuisisi Bukalapak supaya mendapatkan izin dari pemerintah, mengikuti strategi yang sama seperti Tiktok dan Tokopedia.

Terkait hal tersebut, mengutip keterbukaan informasi, Rabu (9/10/2024), perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi perseroan oleh e-commerce dari Temu.

Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila Perseroan menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut.

"Spekulasi pasar berada di luar kendali Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan mengimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan sebelum membuat keputusan investasi terkait Perseroan," tulis manajemen BUKA.

Tampilan Aplikasi TemuFoto: Tampilan Aplikasi Temu (CNBC Indonesia/Novina)
Tampilan Aplikasi Temu

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mendag Zulhas Buka-bukaan Soal Serbuan Impor & Aturan Terbaru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular