Internasional Jakarta, CNBC In

9 Update Perang Rusia: AS Setuju Ukraina Masuk NATO-Putin Ngamuk

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 13/09/2024 05:00 WIB
Foto: Perang Rusia-Ukraina (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk. Kedua pihak masih tercatat melakukan upaya saling serang satu sama lain.

Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum CNBC International, Jumat (13/9/2024):


1. Jet Tempur Rusia Hilang Misterius

Sebuah jet tempur Su-30SM milik Rusia dilaporkan hilang dari radar di atas Laut Hitam pada Selasa malam waktu setempat dan menimbulkan kekhawatiran bahwa pesawat tersebut mungkin telah jatuh. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer di kawasan tersebut.

Menurut laporan dari saluran Telegram Crimean Wind, yang mengutip sumber-sumber media Rusia, jet tempur tersebut sedang melakukan peluncuran misil ke arah Ukraina sebelum akhirnya menghilang. Pesawat ini dilaporkan menembakkan empat rudal anti-radiasi Kh-31P ke daratan Ukraina selama misi tersebut.

Pesawat Su-30SM ini merupakan bagian dari operasi militer rutin yang ditempatkan di pangkalan udara Krymsk, wilayah Krasnodar, Rusia. Pangkalan ini sering digunakan untuk misi jet tempur di sekitar Laut Hitam, terutama mengingat meningkatnya ketegangan militer di kawasan tersebut.

Setelah hilangnya pesawat ini, Armada Laut Hitam Rusia segera memulai operasi pencarian dan penyelamatan. Helikopter dari pangkalan udara Kacha, termasuk model Mi-8 dan Ka-27, dikerahkan untuk menemukan pesawat yang hilang.

Tim pencarian dilaporkan menemukan tumpahan minyak besar yang membentang sekitar 3 kilometer di area pencarian. Selain itu, puing-puing yang diyakini berasal dari pesawat, termasuk sayap, juga ditemukan.

Namun, hingga saat ini, bangkai pesawat belum berhasil ditemukan. Nasib pesawat serta awaknya masih belum diketahui.

Jet tempur Su-30SM, yang mulai digunakan oleh Angkatan Udara Rusia pada tahun 2012, dikenal sebagai salah satu pesawat tempur paling canggih di Rusia. Pesawat ini dirancang untuk menjalankan misi superioritas udara, tetapi juga mampu melakukan serangan darat.

Insiden hilangnya Su-30SM ini menambah daftar kecelakaan penerbangan militer Rusia belakangan ini, meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan dan keandalan pesawat militer negara tersebut.


2. Inggris Setujui Rudal Ukraina Hajar Dalam Wilayah Rusia

Inggris dilaporkan mungkin telah memutuskan untuk membiarkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang jauh di dalam Rusia. Hal ini terjadi saat Ukraina masih mencoba menyerang dan menginvasi wilayah Kursk Rusia.

Media The Guardian melaporkan Inggris telah memberikan lampu hijau untuk penggunaan rudal Storm Shadow. Namun seorang sumber menyebut London diperkirakan tidak akan mengumumkan langkah tersebut secara terbuka.

"Keputusan untuk menyerang wilayah Rusia jelas sedang dipersiapkan," tulis Senator Rusia Aleksey Pushkov menjelaskan informasi ini di Telegram pada hari Rabu.

"Ada terlalu banyak percakapan dan petunjuk tentang hal itu untuk dibatalkan. Bahkan jika belum dibuat, sepertinya itu akan terjadi dalam hitungan hari. Kebocoran melalui The Guardian bukanlah suatu kebetulan. Opini publik sedang dipersiapkan," tambahnya.

Pembatasan penggunaan senjata yang dipasok Barat awalnya diberlakukan untuk memungkinkan AS, Inggris, dan sekutunya mengklaim bahwa mereka tidak terlibat langsung dalam konflik dengan Rusia. Namun Kyiv telah menuntut agar pembatasan tersebut dicabut sejak Mei.

3. Rusia Puji Tetangga RI di Asia

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu memuji hubungan yang efektif dan berdasarkan kepercayaan antara negaranya dengan tetangga RI di Asia, India. Hal ini dilontarkannya dalam forum pertemuan dengan mitranya dari India, Ajit Doval, di St. Petersburg pada hari Rabu.

"Kami sangat menghargai kemitraan strategis istimewa kami dengan India. Hubungan kami dicirikan oleh rasa saling menghormati, mempertimbangkan kepentingan masing-masing, dan tidak tunduk pada tren internasional," kata Shoigu.

"New Delhi adalah salah satu mitra utama Moskow yang berpikiran sama di panggung global, dan persahabatan kami dengan percaya diri telah teruji oleh waktu," mantan menteri pertahanan itu menambahkan, menurut TASS.

Pertemuan antara Shoigu dan Doval berlangsung di sela-sela pertemuan perwakilan tingkat tinggi BRICS dan BRICS+ di St. Petersburg. Selama pembicaraan, sekretaris Dewan Keamanan Rusia mencatat bahwa pertemuan puncak bilateral antara para pemimpin Rusia dan India yang diadakan di Moskow pada tanggal 8-9 Juli telah menguraikan prospek baru untuk kerja sama antara kedua negara.

"Moskow khususnya menghargai bahwa Rusia dipilih sebagai tujuan kunjungan bilateral luar negeri pertama Perdana Menteri India Narendra Modi dalam masa jabatan ketiganya," tambah Shoigu.

Meskipun mendapat pengawasan ketat dari Barat, India telah mempertahankan hubungan diplomatik yang kuat dengan Moskow dan telah memperluas perdagangan bilateral ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dua tahun terakhir.

New Delhi telah menegaskan bahwa upaya perdamaian untuk menyelesaikan krisis Ukraina harus melibatkan Kyiv dan Moskow. Awal tahun ini, delegasi India berpartisipasi dalam pertemuan puncak yang diselenggarakan Swiss, tetapi menolak untuk menandatangani dokumen akhir karena pembicaraan tersebut tidak melibatkan Moskow.

4. AS Beri Lampu Hijau Ukraina Masuk NATO

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan bahwa Ukraina akan ikut bergabung dalam pakta pertahanan Barat, NATO. Hal ini terjadi saat Kyiv mendapatkan serangan dari Rusia lantaran niat negara itu untuk bergabung dengan aliansi tersebut.

Dalam kunjungannya ke Kyiv, Rabu waktu setempat, Blinken menyebut Washington ingin melihat Kyiv memenangkan konflik melawan Moskow dan bergabung dengan NATO. Hal ini sesuai dengan Pertemuan Tinggi NATO yang diadakan pada Juli lalu.

"Pada pertemuan puncak bulan Juli, kami menyatakan bahwa jalan Ukraina menuju keanggotaan NATO tidak dapat diubah. Kami telah membentuk komando yang didedikasikan untuk mendukung keanggotaan Ukraina," kata Blinken dikutip Russia Today (RT).

Blinken telah mengajukan alasan untuk keanggotaan Kyiv di NATO sebelumnya. Namun, blok tersebut telah secara resmi menyatakan bahwa ini hanya dapat terjadi 'ketika sekutu setuju dan persyaratannya terpenuhi'.

Hongaria dan Slovakia telah mengatakan mereka tidak akan setuju dalam keadaan apapun. Mereka beralasan membawa Ukraina ke NATO berarti perang dengan Rusia.

Dalam pidato yang sama di Kyiv, Blinken menggambarkan gambaran yang cerah tentang industri militer Ukraina. Ia mengklaim industri tersebut telah berkembang enam kali lipat selama tahun lalu.

"Dalam beberapa tahun mendatang, hal itu akan menjadikan Ukraina salah satu industri pertahanan paling maju di dunia, dan akan mampu membawanya ke pasar global dan mengambil alih pangsa pasar global dari negara-negara lain seperti Rusia, dan juga memasok sekutu NATO," imbuhnya.

Halaman ke 2>>>> Iran Terseret Perang sampai Putin Ngamuk


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ukraina Dapat Tambahan Pasokan Senjata Dari AS & NATO

Pages