RI Makin Canggih Olah Sampah, Disulap Jadi Batu Bata Sampai Pakaian
Bali, CNBC Indonesia - Seiring perkembangan zaman, sampah dapat diolah dan menghasilkan nilai ekonomi hijau. Sebab, potensi ekonomi dari pengelolaan sampah sangatlah besar.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Vivi Yulaswati menyampaikan, sampah tidak melulu soal bau. Sampah justru bisa menjadi barang berharga. Ini mengingat, aset pengelolaan sampah dapat mencapai miliaran rupiah.
Kepedulian masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda, terhadap pengolahan sampah atau limbah pun terus meningkat.
"Anak-anak muda itu juga menjadi climate critic. Jadi kalau dia bekerja di tempat pekerjaan, kalau perusahaannya tidak menerapkan prinsip environment, social and governance principle (ESG), mereka lebih baik keluar," ungkap dia dalam Special Interview bersama CNBC Indonesia di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Minggu (1/9/2024).
Saat ini, banyak anak muda yang mendirikan berbagai perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang pengolahan sampah. Sebagai contoh, ada startup yang dapat membuat batu bata ramah lingkungan (ecobrick) yang terbuat dari 50% sampah plastik dan 50% gabah.
Ada juga yang membuat pakaian ramah lingkungan (ecofashion) dari barang-barang bekas yang didaur ulang. Produk tumbler pun ada yang mampu dibuat dari barang yang didaur ulamg.
"Segala macam bentuk kreatifitas yang itu adalah hasil dari anak-anak muda kita," tandas dia.
(wur)