Ini Dia Sederet Jurus Penyelamatan Manufaktur RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, hilirisasi dan revitalisasi industri telah terbukti memberikan daya tahan saat ekonomi dunia bergoncang. Ada 3 leading sector manufaktur yang punya potensi sangat besar, yaitu industri makanan dan minuman, logam dasar yang merupakan hilirisasi pertambangan, serta industri kimia dan farmasi.
Ketiga sektor itu, kata dia, identik dengan ekonomi berbasis manufaktur.
Di sisi lain, sebutnya, ada sektor-sektor yang tengah tertinggal efek peralihan ke teknologi dan otomasi. Yaitu, industri tekstil, alas kaki (sepatu), juga industri karet. Yang membutuhkan afirmasi agar memiliki adjustment yang relatif mulus.
"Untuk itu, kita akan menggunakan insentif fiskal maupun fiscal tools. Entah itu melalui belanja, membuka kawasan industri, apakah melalui subsidi, atau menggunakan insentif perpajakan dalam bentuk insentif fiskal. Seperti tax allowance maupun tax holiday," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers RAPBN 2025, Transisi Efektif dan APBN Kredibel, di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
"Ini agar kita bisa menjaga momentum industrialisasi berbasis nilai tinggi. RAPBN 2025 didesain untuk menjaga transisi ini," ujar Sri Mulyani.
Penciptaan nilai tambah tinggi di dalam negeri, sebutnya, akan terus dilakukan. Termasuk salah satunya dengan peningkatan kualitas pekerja atau sumber daya manusia yang akhirnya untuk peningkatan produktivitas.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PMI Manufaktur Ambruk Terburuk 3 Tahun, Sri Mulyani Bilang Begini
