
Luhut Apresiasi Inovasi Semen Hijau dari SIG

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi inovasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang menghadirkan semen hijau dan produk turunannya. Produk yang digunakan untuk proyek pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) ini merupakan bahan bangunan lebih rendah karbon dan lebih ramah lingkungan.
Luhut mengatakan peran mewujudkan pembangunan berkelanjutan harus dilakukan semua kalangan, termasuk pelaku industri. Dia menyebut bahwa untuk mendukung rancang kota berkelanjutan, banyak aspek yang harus dipertimbangkan termasuk pemilihan material yang mendukung desain kota berkelanjutan.
"Kita punya perusahaan BUMN yang bergerak dalam industri bahan bangunan dan memiliki semen hijau atau semen ramah lingkungan seperti apa yang telah dilakukan oleh SIG. Ini langkah cerdas yang akan mengubah industri konstruksi dan Indonesia. Perlu dukungan dan komitmen pemerintah agar bisa melahirkan inovasi-inovasi seperti yang dilakukan SIG. Karena itu, saya sangat mendukung penggunaan semen hijau di proyek-proyek pemerintah seperti di IKN, karena ini akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk juga mulai membangun secara berkelanjutan dan mempercepat target nol emisi Indonesia," ungkap dia dikutip dari siaran pers, Kamis (15/8/2024).
Luhut menambahkan inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan SIG tersebut merupakan langkah konkret baik untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission yang dicanangkan pemerintah maupun wujud kepemimpinan emiten berkode saham SMGR ini sebagai industri strategis pendukung pembangunan negara.
Sebagai informasi, Luhut telah meresmikan fasilitas pengelolaan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif (refuse-derived fuel/RDF) pertama di Indonesia di Cilacap, Jawa Tengah pada 2020, yang dioperasikan SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Dari fasilitas tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap mampu mengatasi permasalahan sampah daerah dan SIG memperoleh bahan bakar alternatif yang lebih rendah karbon untuk substitusi batu bara.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukti Nyata Kontribusi SIG dalam Membangun IKN