
Menteri ESDM Beri Bocoran Terbaru Soal BBM Baru 1 September, Simak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri ESDM Arifin Tasrif buka suara mengenai rencana peluncuran produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru pada kategori solar. Hal ini sedang dimatangkan oleh Kementerian ESDM.
"Lagi dimatengin. Itu ya memang harus produknya rendah sulfur," kata Arifin di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (31/7/2024).
Namun ia masih belum mau mengungkapkan kapan rencana peluncuran BBM ini. Meski dari informasi yang beredar akan diperkenalkan pada 1 September mendatang. "Belum tahu," katanya.
Ia juga belum mau mengungkapkan BBM rendah sulfur ini nantinya akan disubsidi atau komersial.
Sebelumnya BBM baru ini diklaim lebih ramah lingkungan. Hal ini diungkapkan Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
"Kita kan sekarang belum memutuskan seperti apa nih. Tapi bahwa pemerintah berkeinginan untuk menyediakan BBM yang semakin bersih," jawab Dadan saat ditanya apakah BBM baru tersebut akan disubsidi oleh pemerintah, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (30/7/2024).
Meski begitu, pemerintah akan terus memastikan bahwa dari sisi suplai ada, dan terjangkau bagi masyarakat untuk membeli BBM tersebut.
Secara global, semakin rendah sulfur yang terkandung dalam BBM maka harga keekonomiannya akan menyesuaikan kualitas yang ada di dalamnya. Dadan mengatakan pihaknya masih harus memastikan bagaimana skema penjualan BBM yang baru tersebut.
"Kalau solar yang sulfurnya sekian, dengan yang 50, dengan yang (sulfurnya) 10. Memang, kan dimana-mana juga akan makin bagus harganya, menyesuaikannya di situ. Jadi ini lagi memastikan itu tuh suplainya kapan siapnya, suplainya sebesar apa, sarananya seperti apa, kemudian daerahnya di mana. Ini lagi dipastikan, termasuk keekonomiannya," kata Dadan.
Terpisah, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman mengatakan bahwa produk BBM baru itu rencananya akan dijual di 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta terlebih dahulu.
"3 SPBU dulu di Jakarta. Ambil dari (kilang) Balongan, kan Balongan udah duluan bisa ultra low sulfur," jelasnya saat ditemui di Gedung Graha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
KPI, kata Taufik, siap menghadirkan produk BBM baru dengan sulfur rendah itu. Alasannya, saat ini kilang milik Pertamina sudah bisa memproduksi sebanyak 900 ribu barel per bulan untuk spesifikasi BBM diesel dengan sulfur 50 PPM tersebut.
Namun, masih menjadi misteri, apakah BBM jenis baru yang akan dikenalkan oleh pemerintah tersebut akan disubsidi oleh pemerintah atau tidak.
(emy/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri ESDM Tinjau Kesiapan Pertamina Surabaya Sambut Idulfitri