Netanyahu Tiba-Tiba Terbang ke AS & Pidato Depan Kongres, Ini Isinya
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kini berada di Amerika Serikat (AS). Ia bahkan diberi kesempatan berbicara di depan Kongres, The Capitol, Rabu malam waktu setempat atau Kamis (25/7/2024) dini hari WIB.
Ia membuka pidatonya dengan menyebut "keharusan AS dan Israel bersama". Ini guna menggalang dukungan parlemen Paman Sam yang terpecah akibat perangnya di Gaza, Palestina, yang kini memakan korban 39.000 lebih jiwa.
"Agar kekuatan peradaban bisa menang, Amerika dan Israel harus berdiri bersama," kata Netanyahu, setelah kedatangannya disambut tepuk tangan dan sorakan dari Partai Republik dan sambutan lebih sedikit dari anggota Partai Demokrat, sebagaimana digambarkan AFP.
Ia pun menunjuk "poros Iran" sebagai ancaman untuk Israel, AS maupun dunia Arab. Ia mengatakan bagaimana dunia sedang bergejolak karena kelompok-kelompok yang didukung pemerintahan Teheran, secara tidak langsung menyinggung Hizbullah di Lebanon hingga Houthi di Yaman.
"Dunia kita sedang bergejolak. Di Timur Tengah, poros teror Iran berhadapan dengan Amerika, Israel, dan negara-negara Arab. Ini bukan benturan peradaban. Ini benturan antara barbarisme dan peradaban," klaimnya.
Ia mengecam demonstrasi yang meminta gencatan senjata Gaza, seraya menyebut mereka orang bodoh dan didukung Iran. Ia pun melontarkan kata-kata "idiot" untuk para pengunjuk rasa yang menuntut perdamaian.
"Anda secara resmi telah menjadi idiot yang berguna bagi Iran," kata Netanyahu.
Di kesempatan yang sama, ia pun yakin Israel bisa membebaskan sandera, warga Israel yang diculik Hamas. Dirinya juga menyampaikan terima kasih ke Presiden AS Joe Biden atas "segala bantuannya" selama ini dan menekankan bahwa musuh Israel adalah musuh AS juga.
"Saat kita melawan Iran, kita sedang melawan musuh Amerika Serikat yang paling radikal dan paling mematikan," kata pemimpin yang sebelum pecah perang Gaza menghadapi tuntutan muncur dari dalam negeri karena upaya mereformasi pengadilan Israel terkait kasus korupsinya.
"Kami tidak hanya melindungi diri kami sendiri. Kami melindungi Anda... Musuh kami adalah musuh Anda, perjuangan kami adalah perjuangan Anda, dan kemenangan kami akan menjadi kemenangan Anda," tegasnya.
"Biar saya perjelas: Israel akan melakukan apa pun yang harus dilakukan untuk memulihkan keamanan di perbatasan utara kami dan memulangkan warga kami dengan selamat ke rumah mereka," tambahnya lagi.
"Saya sangat menghargai dukungan Amerika, termasuk dalam perang saat ini. Namun ini adalah momen yang luar biasa. Bantuan militer AS yang cepat dapat mempercepat berakhirnya perang di Gaza dan membantu mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah."
Pesan ke Trump & Masa Depan Gaza
Di kesempatan yang sama, Netanyahu juga memuji kandidat Partai Republik Donald Trump atas dukungannya terhadap Israel. Ia menyinggung bagaimana presiden ke 45 AS itu mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan hingga menghadapi agresi Iran dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, bahkan memindahkan kedutaan AS ke sana.
Ia juga menyebut masa depan Gaza, jika Israel mengalahkan Hamas. Bagaimana pihak Israel akan mengontrol keamanan di sana.
"Sehari setelah kita mengalahkan Hamas, Gaza baru bisa muncul. Visi saya untuk hari itu adalah demiliterisasi dan deradikalisasi Gaza," kata Netanyahu kepada anggota parlemen dalam pidatonya di Kongres AS.
"Israel tidak berusaha untuk memukimkan kembali Gaza. Namun di masa mendatang, kita harus tetap mengontrol keamanan di sana untuk mencegah bangkitnya kembali teror, untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," katanya.
Menurutnya Gaza boleh memiliki pemerintahan sipil yang dijalankan oleh orang Palestina. Tapi, bukan yang berusaha menghancurkan Israel.
Gaza menderita akibat perang yang dilancarkan Israel. Sebanyak 39.145 orang tewas, di mana sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.
Demonstrasi & Presentasi Terburuk
Sementara itu, aktivis memenuhi halaman The Capitol saat Netanyahu hendak muncul. Ribuan orang berdemo, di mana polisi menangkap enam pengunjuk rasa sebelum Netanyahu memulai pidatonya.
Di dalam gedung Kongres, puluhan anggota parlemen liberal, dan sekitar 68 anggota Partai Demokrat- termasuk beberapa tokoh paling senior di Kongres- tak menghadiri pidatonya. Rashida Tlaib, satu-satunya anggota parlemen Amerika keturunan Palestina, melambaikan tanda dari lantai dan menyebut Netanyahu sebagai "penjahat perang" dan "pelaku genosida".
Seusai pidato, Partai Demokrat dilaporkan marah karena ucapan Netanyahu tak mengandung substansi perdamaian. Ia malah meminta dukungan memicu baru AS dengan mempercepat bantuan lagi agar perang Gaza segera berakhir dan mencegah perang lebih luas di Timur Tengah.
"Presentasi terburuk dari semua pejabat asing," kata mantan Ketua DPR AS yang berpengaruh, Nancy Pelosi.
(sef/sef)