
Kontroversi Pidato Netanyahu di Kongres AS: Disebut Buruk & Menjijikan

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah membawakan pidatonya di hadapan anggota Parlemen Amerika Serikat (AS) pada Kamis (2/7/2024), Perdana Menteri Israel (PM) Benjamin Netanyahu mendapat tepuk tangan meriah dari beberapa anggota Kongres. Padahal dalam pidatonya, Netanyahu membela perang genosida negaranya di Gaza dan mendesak AS untuk terus memberikan dukungan, serta mengejek para pengunjuk rasa selama pidato pedasnya di hadapan Kongres.
Kedatangannya sendiri menyulut badai kontroversi dan kegaduhan. Sebanyak 96 anggota parlemen AS- 23 senator dan 73 perwakilan DPR- melakukan boikot sementara sejumlah pengamat dan politisi memberikan kritikan pedas.
Berbagai pihak pun memberi tanggapan atas pidato Netanyahu di AS. Salah satunya Senator AS Bernie Sanders dan Perwakilan Demokrat Nancy Pelosi.
Keduanya ternyata kompak mengecam Netanyahu. Mengapa?
Dalam sebuah posting X, Sanders mengatakan Netanyahu bukan hanya penjahat perang. Tapi, ia juga disebut pembohong.
"Semua organisasi kemanusiaan setuju: Puluhan ribu anak menghadapi kelaparan karena pemerintah ekstremisnya terus memblokir bantuan," kata Sanders.
"Orang Israel ingin dia turun dari jabatan. Jadi dia datang ke Kongres untuk berkampanye," katanya.
Pelosi, mantan Ketua DPR AS, menyebut pidato Netanyahu sebagai "presentasi terburuk". Ia mengingatkan gencatan senjata yang tak kunjung dilakukan pemerintahan pria 74 tahun itu.
"Presentasi Benjamin Netanyahu di Ruang DPR hari ini sejauh ini merupakan presentasi terburuk dari semua pejabat asing yang diundang dan diberi kehormatan untuk berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat," kata Pelosi di X.
"Banyak dari kita yang mencintai Israel menghabiskan waktu hari ini mendengarkan warga negara Israel yang keluarganya telah menderita akibat serangan teror dan penculikan Hamas pada 7 Oktober," tulisnya.
"Keluarga-keluarga ini meminta kesepakatan gencatan senjata yang akan membawa pulang para sandera- dan kami berharap Perdana Menteri akan menghabiskan waktunya untuk mencapai tujuan itu," tegasnya.
Sementara itu, anggota Kongres AS yang berasal dari kelompok Arab Amerika, Rashida Tlaib, hadir selama pidato tersebut dengan keffiyeh-nya. Ia membawa kertas yang memberi tanda bahwa Netanyahu adalah "penjahat perang" bahkan mengatakan tepuk tangan meriah parlemen untuknya merupakan hal "menjijikkan".
"Saya berada di sana. Dan itu sangat menjijikan," katanya.
Iran
Selain itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada Kamis mengkritik Kongres AS. Ia tak habis pikir kenapa mau menjamu Netanyahu dan memuji pidatonya di tengah tindakan Israel yang terus berlanjut terhadap Palestina.
Kanaani menyesalkan bahwa sementara warga Palestina dibunuh setiap hari oleh Israel, pemerintah dan Kongres AS menyambut perdana menteri Israel dengan "sorak-sorai". Bahkan tepuk tangan meriah diberikan meski semua kejahatan dilakukannya di depan mata.
Ia mengatakan bahwa dengan menyambut Netanyahu di Kongres AS, upaya Barat untuk menggambarkan dirinya sebagai "tidak bersalah dan manusiawi" telah gagal. Menurutnya ini adalah "wajah kejam dan jahat" dari kebijakan AS.
Kanaani pun mengkritik para pemimpin AS dan Eropa atas apa yang disebutnya slogan-slogan hak asasi manusia mereka yang munafik. Ini merujuk hak-hak warga Palestina untuk hidup, keamanan, mendapat makanan, obat-obatan, dan perawatan yang "diinjak-injak dalam bentuk yang paling kejam di Jalur Gaza dan Tepi Barat di depan mata dunia yang terbuka sepenuhnya".
Israel
Sementara itu, para pemimpin oposisi Israel juga menyatakan kekecewaan atas pidato Netanyahu. Mereka mengutuk kurangnya komitmen sang PM terhadap kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Anggota Kongres AS Boikot Rencana Pidato PM Israel
