
Heboh China Dilanda Skandal Besar, Warga Mendadak Panic Buying

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga China tengah dilanda panic buying dengan berbondong-bondong membeli minyak goreng. Hal ini terjadi akibat skandal minyak goreng yang terjadi di negara itu.
Dalam laporan Radio Free Asia (RFA), sejumlah warga berbondong-bondong membeli minyak goreng. Video yang viral terlihat di media sosial di provinsi Henan.
Warga terlihat bergegas membeli minyak impor dan minyak hasil perasan di swalayan Pangdonglai. Bahkan salah satu jenis minyak dari perasan kacang ludes di kota Xuchang.
"Minyak kacang telah terjual habis, dan minyak bunga matahari hanya bertahan beberapa jam, dan sekarang stoknya akan habis selama seminggu," kata seorang pembeli dalam video yang diambil 10 Juli itu, dikutip Sabtu (20/7/2024).
"Masyarakat antre di Pangdonglai untuk membeli minyak goreng presnya yang baru datang. Di sini kami punya minyak kacang perasan merek Pangdonglai, dan di sini kami punya minyak bunga matahari perasannya," tambahnya.
Pembelian alat pemeras minyak untuk membuat minyak goreng sendiri di rumah juga meningkat. Beberapa warga mengatakan mereka juga akan berburu ke Hong Kong untuk mendapatkan minyak goreng.
"Nanti, saya akan naik kereta bawah tanah ke Hong Kong untuk membeli minyak goreng," tulis salah satu komentar di Douyin, dengan komentar serupa muncul di Xiaohongshu, yang kebetulan dekat dengan daerah otonomi khusus itu.
Ternyata Ini Biang Kerok Panik Buying Landa China
Ini merupakan imbas dari skandal minyak goreng di negara itu. The Beijing News memuat bagaimana transportasi minyak di negeri itu sangat tak higienis, di mana kapal tanker yang dulunya berisi produk petrokimia digunakan untuk mengangkut minyak goreng tanpa dibersihkan terlebih dahulu
"China mempunyai peraturan yang ketat untuk pembersihan kapal tanker yang digunakan untuk mengangkut minyak nabati, namun peraturan tersebut tampaknya tidak dipatuhi secara luas," demikian temuan laporan tersebut.
"Biasanya mereka hanya akan melihat dua bukaan tersebut dan membersihkannya. Pabrik-pabrik kecil tidak peduli, dan bahkan tidak melihatnya," timpal keterangan dari seorang pengemudi truk tangki.
Hal ini membuat warga khawatir dengan kemungkinan kontaminasi kimia. Surat kabar tersebut mengutip profesor ilmu pangan Universitas Pertanian China, Zhu Yi, yang mengatakan bahwa produk petrokimia dapat beracun bagi manusia.
"Menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan dan pencernaan mereka," ujarnya.
Susu Melamin sampai Bir 'Kencing'
Sebenarnya, masih merujuk The Beijing News, masyarakat China sudah tidak asing lagi dengan skandal seputar keamanan pangan. Beberapa kasus terjadi melibatkan susu bahkan daging babi.
Di 2008, susu dipalsukan dengan bahan kimia melamin dan membunuh enam bayi serta meracuni ratusan ribu anak. Pada tahun 2022, raksasa pengolahan daging babi, Henan Shuanghui, meminta maaf setelah praktik kerja yang tidak higienis seperti mengemas daging yang jatuh ke lantai serta pekerja yang mengenakan seragam kotor terungkap.
Di 2023 misalnya, pembuat bir terkemuka Tsingtao juga membuka penyelidikan setelah sebuah video yang menunjukkan seorang karyawan pabrik buang air kecil pada bahan mentah untuk membuat minuman beralkohol itu. Pengguna media sosial menyatakan kemarahannya atas skandal kontaminasi terbaru.
"Setelah membaca isu-isu yang terungkap ini, saya tidak terkejut sama sekali!" kata salah satu pengguna di platform media sosial mirip X, Weibo.
"Dari melamin hingga minum minyak tanah, apa yang belum kita alami?," katanya.
Pengguna lain mengatakan mereka mengharapkan penyelidikan yang cepat. Warga juga menuntut penjelasan yang transparan dari pihak berwenang.
"Kalau tidak, saya benar-benar tidak tahu minyak apa yang harus dibeli," tambahnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warga China Diam-Diam Gali Emas di RI, Bumi Bolong 1.600-an Meter
