
Efek Proyek Kebanggaan Jokowi, Ekspor Nikel RI Melejit 10x Lipat

Jakarta, CNBC Indonesia - Program hilirisasi yang digalakkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang telah sukses meningkatkan nilai tambah dan ekspor komoditas ini. Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor nikel RI melejit hingga 10 kali lipat dibandingkan sebelum pemerintah menggalakkan program hilirisasi dan hanya menjual komoditas mentah atau bijih nikel.
Direktur Utama Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) Roy Arman Arfandy mengatakan, nilai ekspor Indonesia telah meningkat 10 kali lipat dibandingkan 2017 lalu.
"Dengan adanya hilirisasi dan kebijakan dan dorongan pemerintah terhadap pengusaha untuk melakukan investasi ini, itu seperti yang tadi Pak Bahlil sampaikan, terjadi peningkatan ekspor nikel yang luar biasa hasilnya ke Indonesia. Itu meningkat kurang lebih 10 kali lipat dibanding tahun 2017. Nah ini yang salah satu dampak yang sangat baik buat Indonesia," jelas Roy kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Kamis (18/7/2024).
Roy juga mengungkapkan, walaupun saat ini harga nikel dunia tidak setinggi harga nikel pada 2022 lalu, terutama ketika sempat mencapai rekor harga nikel tertinggi, dia menilai Indonesia tidak akan kehilangan momentum.
Dia menyebutkan Indonesia saat ini sudah melakukan program hilirisasi dengan baik, bahkan sejak 2020 lalu.
"Memang nikel ini adalah satu komoditas yang harganya sangat fluktuatif. Terus terang kalau harga nikel ini kita lihat itu sangat tergantung pada supply demand terhadap kebutuhan nikel dunia maupun juga tergantung kepada jumlah stok nikel yang terdapat di pasaran di dunia," tambahnya.
Mengutip Trading Economics, harga nikel pada Rabu (17/07/2024) berada pada level US$ 16.457 per ton. Harga nikel ini masih turun 21,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (yoy).
Roy menilai, hal tersebut merupakan hal yang normal karena harga komoditas nikel memang terus mengalami fluktuasi.
Roy menilai bahwa Indonesia tidak akan kehilangan momentum bila harga nikel dunia naik atau pun turun. Dia menilai, Indonesia saat ini sudah melakukan program hilirisasi dengan baik, bahkan sejak 2020 lalu.
"Nah, kalau mengenai harga ini memang sangat fluktuasi. Kita melihat puncak tertinggi harga nikel itu pada tahun 2022. Namun setelah euforia harga yang demikian tinggi pada 2022 terjadi fluktuasi dan pada saat ini harga berkisar antara sekitar US$ 16 ribu per ton," imbuh Roy.
Kendati demikian, menurutnya pihaknya tetap berupaya menjaga biaya produksi rendah dan efisien agar bisa tetap bersaing.
"Kami tetap berupaya dan fokus menjadi the low-cost producer of nickel di Indonesia. Sehingga kami mempunyai buffer. Begitu terjadi perubahan harga naik atau turun kami mempunyai buffer yang cukup untuk meng-absorb terjadinya kenaikan atau penurunan harga tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membeberkan bahwa Indonesia ketiban "durian runtuh" dari program "kesayangan" Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), khususnya dari program hilirisasi nikel di dalam negeri.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa nilai ekspor dari nikel pada 2023 lalu saja mencapai US$ 33,5 miliar atau setara Rp 542,06 triliun (asumsi Rp 16.183 per US$). Nilai ini naik pesat dibanding dengan saat Indonesia belum menjalankan program hilirisasi nikel.
"Kita menyetop (ekspor nikel mentah), dan kemudian kita membangun industri dalam negeri. Masif kita lakukan. Apa yang terjadi? 2023 nilai ekspor kita dari hasil hilirisasi nikel mencapai US$ 33,5 miliar," jelas Bahlil dalam Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), disiarkan daring, Kamis (11/7/2024).
Bahlil mengatakan, bahkan pada 2017-2018 pendapatan Indonesia sebelum melakukan hilirisasi nikel dan hanya mengandalkan ekspor nikel mentah hanya sebesar US$ 3,3 miliar setara Rp 53,35 triliun.
"Tepat pada bulan Oktober 2019 kami mendorong hilirisasi pertama di sektor nikel. Ekspor kita nikel di tahun 2017-2018 hanya US$ 3,3 miliar. Hanya US$ 3,3 miliar. Kemudian kita menyetop ekspor orang nikel ke Eropa," ujarnya.
Dengan begitu, Bahlil menilai hilirisasi merupakan salah satu cara menuju Indonesia Emas.
"Hilirisasi adalah sebuah jalan untuk menuju Indonesia emas. Maka ketika saya masuk di pemerintah, bahwa Presiden Jokowi memerintahkan kami untuk segera memikirkan langkah-langkah komprehensif terukur untuk merealisasikan investasi. Di bidang hilirisasi," tandasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Kebanggaan Jokowi Ini Bisa Bikin RI Kebanjiran Rp 500 Triliun
