Ekonomi Sulawesi Tengah Tumbuh 11,91% di 2023, Apa Pendorongnya?

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
19 June 2024 17:58
Dok PT Gunbuster Nickel Industry (GNI)
Foto: Dok PT Gunbuster Nickel Industry (GNI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah mencapai sebesar 11,91% pada 2023. Capaian ini dikontribusikan oleh sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 21,26%, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,12%, dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 8,67 %.

Adapun dilihat dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan memiliki kontribusi terbesar 40,37%, kemudian sektor pertanian kehutanan dan perikanan sebesar 15,77%, lalu disusul sektor pertambangan penggalian 15,3%.

Sektor administrasi pemerintahan juga mengalami pertumbuhan tertinggi, disusul sektor konstruksi dan kemudian sektor pengadaan listrik. Sementara, yang mengalami kontraksi terdalam adalah sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 6,1% dan industri pengolahan sebesar 4,23%.

Hal tersebut membuktikan bahwa sektor pertambangan sejauh ini juga punya andil cukup besar dalam mendorong perekonomian di wilayah Sulawesi Tengah. Khususnya Nikel.

Diketahui wilayah Sulawesi Tengah kaya akan nikel dan menjadi salah satu penggerak ekspor serta ekonomi daerah. Selama periode Januari - Agustus 2022, BPS mencatat nilai ekspor nikel mencapai US$ 3,59 miliar.

Salah satu perusahaan yang punya smelter besar di Sulawesi yakni PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI). Melalui smelter nikel di kawasan Morowali Utara, Sulawesi Tenggara, kehadiran PT GNI turut memberikan multiplier effect.

Lewat komoditas itu, PT GNI juga ikut mendongkrak nilai ekspor, di mana PT GNI menghasilkan produk Nickel Pig Iron (NPI) dengan nilai tambah yang diekspor ke berbagai negara. Salah satunya Tiongkok yang kemudian NPI ini dapat diolah menjadi baja anti karat yang biasa digunakan pada peralatan perindustrian, otomotif dan alat-alat rumah tangga.

Berdasarkan catatan BPS, nilai ekspor di Sulawesi Tengah mencapai US$ 19,38 miliar selama 2023. Jumlah ini naik sebesar 1,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Hilirisasi nikel memang menjadi sektor unggulan dan kebanggaan Tanah Air. Tak tanggung-tanggung, nilai ekspor nikel hasil hilirisasi tersebut bisa menembus hingga Rp 500 triliun.

Adapun meroketnya nilai ekspor nikel hasil hilirisasi tak hanya menguntungkan perusahaan saja, tetapi Indonesia juga mendapatkan penerimaan negara yang meningkat. Misalnya dari pajak perusahaan, pajak penghasilan karyawan, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Sementara itu, sebelum ada hilirisasi pada periode 2017-2018, catatan Kementerian Investasi atau BKPM menunjukkan bahwa nilai ekspor bijih nikel Indonesia hanya senilai US$3,3 miliar.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Bilang Isu Cadangan Nikel RI Mau Habis Menyesatkan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular