Ekspor 'Narkoba' Kratom Mulai Buka-bukaan, Produksi Bakal Digenjot

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 20/06/2024 14:37 WIB
Foto: Tanaman Kratom. (Dok. Detikcom/Rachman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengusulkan budi daya tanaman kratom harus naik kelas. Supaya bisa menjaga kualitas hasil produksi hingga tidak merugikan para petani.

Menurutnya saat ini ekspor tanaman kratom yang dilakukan oleh para petani, memiliki kualitas yang kurang baik. Hal itu membuat harga jual pun menjadi turun secara drastis.

Sehingga budi daya yang memiliki standar harus dilakukan untuk menjaga nilai ekonomis dan meningkatkan kualitas dan kuantitas. Saat ini Kementerian Pertanian tengah menunggu keputusan pasti terkait regulasi tata kelola tanaman kratom, yang masuk pada jenis tanaman hutan.


"Kalau nanti sudah ditentukan katakanlah di bawah menteri pertanian kami bisa melakukan pembinaan dan dibentuk dalam bentuk korporasi. Koperasi kita korporasikan, sehingga bisa tertata dan kualitas terjamin," kata Amran, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (20/6/2024).

Foto: Tanaman Kratom. (Dok. metrokota.bnn)
Tanaman Kratom. (Dok. metrokota.bnn)

Dalam keputusan rapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui pemerintah melakukan tata kelola dan tata niaga tanaman kratom.

Terkait perdagangan nantinya perlu adanya standar yang dipenuhi supaya pengusaha bisa melakukan ekspor. Selain itu pengusaha juga harus mendaftarkan ke Kementerian Perdagangan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan kualitas kratom yang buruk memang membuat harga ekspor menjadi turun drastis. Selain itu sudah ada kejadian eksportir Indonesia yang ditolak barangnya.

"Kemendag atur tata niaganya untuk bentuk suatu standarisasi, sehingga tidak ada lagi kratom produk Indonesia yang terkandung bakteri ecoli, salmonela, logam berat. Karena sudah ada eksportir kita direject barangnya," kata Moeldoko.


(emy/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kemendag Sidak 62 Wilayah, Temuan Beras Oplosan Bikin Kaget