Bos BI Kirim 'Sinyal Merah' Ekonomi Dunia Kacau Balau

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
20 June 2024 14:15
Gubernur Bank Indonesia, Perrry Warjiyo saat konferensi pers hasil RDG BI Mei 2024 pada Rabu (22/5/2024). (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perrry Warjiyo saat konferensi pers hasil RDG BI Mei 2024 pada Rabu (22/5/2024). (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai mengungkapkan ketidakpastian global tetap tinggi, kendati prospek perekonomiannya menguat.

Dari catatan BI, Perry mengatakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini diperkirakan mencapai 3,2%, lebih tinggi dari perkiraan awal terutama dengan lebih baiknya pertumbuhan ekonomi India dan China.

"Ekonomi AS tumbuh kuat ditopang oleh perbaikan permintaan domestik dan permintaan ekspor dengan penurunan inflasi AS yang masih berjalan lambat," kata Perry dalam paparan hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (21/6/2024).

Perry melihat kondisi AS ini mendorong the Fed untuk melakukan penurunan suku bunga acuannya pada akhir 2024.

Di sisi lain, bank sentral Eropa ECB menurunkan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan. Hal ini sejalan dengan tekanan inflasi yang lebih rendah.

"Divergensi kebijakan moneter negara maju ini serta masih tingginya ketengangan politik menyebabkan ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi," tegas Perry.

Dari perkembangan ini, BI melihat yield atau imbal hasil US Treasury menyebabkan nilai tukar AS menguat dan menyebabkan tekanan pelemahan nilai tukar berbagai mata uang dunia dan menahan aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analisa Ekonomi Global dari Sri Mulyani & Gubernur BI: Tetap Waspada!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular