Internasional

Ngeri! Malapetaka Terjang Tetangga RI, Warga Terkubur Hidup-Hidup

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
02 June 2024 20:00
Orang-orang berdiri di tepi sungai Kholpetua sementara seorang sukarelawan memperingatkan orang-orang menggunakan megafon sebelum Topan Remal melanda negara itu di daerah Shyamnagar di Satkhira, Bangladesh, 26 Mei 2024. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
Foto: Orang-orang berdiri di tepi sungai Kholpetua sementara seorang sukarelawan memperingatkan orang-orang menggunakan megafon sebelum Topan Remal melanda negara itu di daerah Shyamnagar di Satkhira, Bangladesh, 26 Mei 2024. (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badai monsun menerjang Sri Lanka, menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang telah menewaskan 14 orang, berdasarkan laporan Pusat Manajemen Bencana (DMC) negara itu.

Beberapa korban jiwa tenggelam itu termasuk tiga orang anggota keluarga yang hanyut di dekat ibu kota Sri Lanka, Colombo. Adapula yang terkubur hidup-hidup akibat tanah longsor, termasuk seorang anak perempuan 11 tahun.

AFP melaporkan, sembilan orang juga telah dinyatakan tewas oleh otoritas setempat ketika pohon tumbang menimpa pemukiman di tujuh distrik. Pohon tumbang terjadi sejak musim hujan yang intensif terjadi pada 21 Mei 2024.

Sri Lanka sebetulnya negara yang bergantung pada hujan monsun musiman untuk jaringan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Namun, para ahli telah memperingatkan lambat laun hujan monsun bisa menjadi malapetaka ketika menjadi badai.

Para ahli itu telah memperingatkan hujan monsun yang makin memburuk saat ini merupakan implikasi dari pemanasan global akibat perubahan iklim. Menyebabkan Sri Lanka akan lebih sering terkena banjir saat hujan monsun musiman.

DMC mencatat 20 dari 25 distrik di Sri Lanka sudah terkena dampak hujan lebat dan mereka mengeluarkan peringatan kepada masyarakat yang tinggal di tepi sungai untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Jalur penerbangan ke Bandara Internasional Utama di Colombo pun telah dialihkan ke bandara yang lebih kecil. Sebab, beberapa jalan raya utama yang merupakan arah pintu keluar bandara terendam banjir.

Pemerintah juga telah memerintahkan semua sekolah untuk tutup karena perkiraan hujan yang memburuk. "Mungkin akan terjadi lebih banyak hujan lebat disertai angin kencang dan guntur," dikutip dari pengumuman DMC, melansir AFP, Minggu (2/6/2024).

Pekan lalu, otoritas pengelola satwa liar di Sri Lanka bahkan menemukan tujuh bangkai gajah muda yang telah tenggelam, dan menjadi pertanda kerugian terbesar negara itu dalam lima tahun terakhir.

Permulaan monsun barat daya yang memicu banjir itu muncul di habitat gajah di kawasan Dimbulagala, sekitar 250 kilometer timur laut Kolombo.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Setoran Pajak Naik Hingga McDonald's Angkat Kaki dari Sri Lanka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular