Internasional

Malapetaka Guncang AS, Darat Jadi Lautan-100 Tewas

sef, CNBC Indonesia
08 July 2025 10:00
Pemandangan drone dari puing-puing pohon dan Sungai Guadalupe, setelah banjir bandang, di Ingram, Kerr County, Texas, AS, 5 Juli 2025. (REUTERS/Marco Bello)
Foto: Pemandangan drone dari puing-puing pohon dan Sungai Guadalupe, setelah banjir bandang, di Ingram, Kerr County, Texas, AS, 5 Juli 2025. (REUTERS/Marco Bello)

Jakarta, CNBC Indonesia - Malapetaka banjir bandang mengguncang Hill Country negara bagian Texas, Amerika Serikat (AS), sejak 4 Juli. Dalam update terakhir korban tewas kini sudah mencapai 100 orang, termasuk 27 anak dan remaja perempuan di sebuah perkemahan tepi sungai Camp Mystic.

"Jumlah korban tewas yang dikonfirmasi di Kerr County yang paling parah terkena dampak meningkat menjadi 84, dengan 10 kemping Camp Mystic dan satu konselor masih hilang," kata kantor sheriff dalam pengumuman terbaru dikutip AFP, Selasa (8/7/2025).

"Setidaknya 17 kematian telah tercatat di beberapa daerah terdekat lainnya," tambahnya.

Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Guadalupe sejak pukul 03.00 pagi waktu setempat. Air naik hampir satu kaki (30 sentimeter (cm)) setiap lima menit.

Seekor anjing pelacak memeriksa tempat sampah di Camp Mystic setelah banjir mematikan di Kerr County, Texas, AS, 5 Juli 2025. (REUTERS/Sergio Flores)Foto: Seekor anjing pelacak memeriksa tempat sampah di Camp Mystic setelah banjir mematikan di Kerr County, Texas, AS, 5 Juli 2025. (REUTERS/Sergio Flores)

Pada pukul 4:40 waktu setempat, air sungai telah melonjak lebih dari 20 kaki, sebagaimana dimuat data Layanan Cuaca Nasional (NSW). Hal ini kemudian membuat air bah muncul menyapu, orang, kendaraan dan bangunan di sekitar.

Sebenarnya NSW sudah mengeluarkan peringatan sejak jam 1:00 pagi. Tetapi sebagian besar orang tertidur di mana, khusus wilayah camping, telepon dilarang dan sinyal tidak stabil.

"Perubahan iklim sudah memengaruhi kita, jadi kita perlu beradaptasi," kata Mireia Ginesta, seorang ilmuwan iklim di Universitas Oxford yang ikut menulis penelitian tersebut, yang didanai oleh Uni Eropa dan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS).

"Kita juga perlu memangkas emisi kita, dan memastikan bahwa pendanaan yang tepat diberikan kepada layanan prakiraan cuaca dan penelitian secara umum tentang perubahan iklim."

NSW sendiri seperti badan lainnya, telah mengalami pemangkasan staf yang besar di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Namun, para ahli menekankan bahwa prakiraan cuaca NWS bekerja dengan sangat baik dalam situasi tersebut.

Kegagalan yang sebenarnya, bukanlah prediksi cuaca yang buruk, melainkan prakiraan cuaca/penyebaran peringatan jarak terakhir," tulis ilmuwan iklim Daniel Swain.

Tim penyelamat mendayung perahu karet saat mencari korban setelah banjir bandang di Kerrville, Texas, AS, Minggu (6/7/2025). (REUTERS/Marco Bello)Foto: Tim penyelamat mendayung perahu karet saat mencari korban setelah banjir bandang di Kerrville, Texas, AS, Minggu (6/7/2025). (REUTERS/Marco Bello)


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malapetaka Hantam Iran, Sekolah & Kantor Tutup-Jutaan Orang Terisolasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular