Terungkap! Taktik RI Hindari Blokade Israel Masuk Geng Negara Maju

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
30 May 2024 20:30
Ilustrasi bendera Israel (AFP via Getty Images/AHMAD GHARABLI)
Foto: (AFP via Getty Images/AHMAD GHARABLI)

Jakarta, CNBC Indonesia-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan strategi yang dilakukan Indonesia untuk bisa masuk ke dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Strategi ini perlu dilakukan terkait sikap Israel terhadap rencana Indonesia masuk ke dalam geng negara-negara maju tersebut.

Deputi VII bidang Kerja Sama Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan sampai mempelajari tentang konferensi pendirian OECD pada 1961. Menurut dia, konferensi itu perlu dipejari untuk mengetahui proses pengambilan keputusan.

"Sebetulnya kita mempelajari juga konferensi OECD 1961," kata Edi dalam diskusi yang digelar di kantornya, Jakarta, Kamis, (30/5/2024).

Edi mengatakan dari konferensi itu diketahui bahwa proses pengambilan keputusan di OECD didasarkan pada keputusan bersama setiap anggota. Namun, kata dia, konsensus bukan satu-satunya pertimbangan, karena yang lebih diperhatikan adalah proses.

"Konsensus bukan serta merta, karena di sini proses yang penting," katanya.

Edi menceritakan selama proses negosiasi, Indonesia selalu mengutarakan alasannya menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Dia mengatakan alasan penolakan itu punya sejarah yang panjang dan diperkuat dengan tindakan Israel belakangan ini yang melakukan serangan ke daerah Palestina.

"Posisi kita jelas dengan mereka... kita sudah jelaskan sejarah sejak jaman dahulu... Kalau dia bisa tunjukan karakternya tidak melakukan hal yang membabi-buta di kawasan itu (akan berbeda)...," kata Edi.

Edi mengatakan dalam banyak dialog, Indonesia juga mengungkit mengenai visi yang ada di OECD, yakni Value, Vision, Priority. Edi mengatakan mempertanyakan apakah tindakan Israel selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh OECD tersebut.

"Supaya mereka merenung juga, di sini bukan hanya Indonesia yang ingin masuk loh, mereka juga minta kita masuk," kata dia.

Selain itu, kata dia, Indonesia juga mengungkit salah satu hasil pertemuan OECD tahun 2007 yang memutuskan nilai promote peace atau mempromosikan perdamaian dunia. Indonesia, kata dia, sempat mengungkit hasil keputusan itu dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Edi mengatakan dengan segala argumentasi itu akhirnya Indonesia bisa masuk dalam proses aksesi untuk menjadi anggota penuh OECD.

"Kita sampaikan berbagai alasan, ya akhirnya mereka bisa terima. Jadi mereka melihat juga suatu ketika di masa depan kalau semuanya sudah membaik, rekognisi bisa muncul dari masyarakat, tapi kalau lihat situasi kaya gini kan sulit," kata dia.

Edi menjamin bahwa masuknya Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD tidak mengubah sikap Indonesia terhadap Israel. Dia menegaskan tidak ada perjanjian di balik layar dengan Israel terkait pencapaian Indonesia untuk masuk ke dalam OECD ini.

"Jadi tidak ada deal apa-apa, kita bicarakan mengenai hal tersebut secara terus menerus dari Desember hingga Februari, dan karena 37 negara mendukung kita, akhirnya kita diterima dalam waktu yang sangat singkat yaitu 7 bulan," katanya.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ramalan Ekonomi RI 2024 dari IMF, World Bank & OECD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular