Green Economic Forum 2024

Tekan Emisi Gas Rumah Kaca, BNI Dorong Penyaluran Green Bond

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
29 May 2024 16:50
Ilustrasi Gedung BNI
Foto: dok BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus berkomitmen menjadi agen transformasi dalam penerapan prinsip lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola yang baik (governance) atau ESG. BNI mendorong sejumlah program penerapan ESG sebagai standar kinerja operasional Perusahaan yang berkelanjutan.

Dalam beberapa tahun terakhir, BNI juga telah menunjukkan upaya besar untuk membentuk ekosistem industri hijau di Indonesia, khususnya melalui permodalan berbasis Green Bond dan pendanaan Sustainability Linked Loan (SLL).

Direktur Risk Management BNI, David Pirzada menjelaskan, untuk green bond BNI berhasil menyalurkan Rp 5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam.

Melalui penyaluran green bond tersebut, BNI telah berhasil memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.

Tepatnya pada 21 Juni 2022 lalu, BNI diketahui menjadi bank nasional pertama yang telah menerbitkan green bond atau obligasi hijau dalam denominasi rupiah.

Pada waktu itu, BNI menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan dengan jumlah pokok Rp5 triliun. Surat utang ini diputuskan untuk dibagi dalam 2 seri yakni Seri A jumlah pokok Rp 4 triliun dengan jangka waktu 3 tahun, dan Seri B jumlah pokok Rp 1 triliun dengan jangka waktu lima tahun.

Penyaluran Green Bond BNI dilakukan 100% kepada 10 sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sesuai dengan POJK 60/2017, dimana 77,06% penyaluran Green Bond dilakukan kepada 3 sektor yang memenuhi kriteria dalam Framework Green Bond BNI.

BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur. Sampai dengan akhir Maret 2024, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp 4,9 triliun kepada perusahaan-perusahaan top tier di sektor industri pengolahan semen, baja, dan agroindustri.

"Sebagai bukti pencapaian BNI dalam pengelolaan keuangan berkelanjutan, pada akhir Maret 2024 BNI juga berhasil mempertahankan Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4," ucap David.

Atas kontribusi besar BNI dalam meningkatkan prinsip ekonomi hijau dalam bisnisnya, CNBC Indonesia sangat mengapresiasi BNI dengan menganugerahi Green Ratings dalam momentum Green Economic Forum 2024.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inovasi Bahan Bakar Pertamina Jadi Agenda Transisi Energi di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular