
Dukung Ekonomi Hijau, DBS Indonesia Bakal Agresif Salurkan Pendanaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Executive Director, Global Financial Markets PT DBS Indonesia, M Suryo Mulyono mengungkapkan pihaknya akan lebih agresif untuk mencapai Net Zero Emission melalui pendanaan berkelanjutan. Pasalnya, potensi pendanaan ekonomi hijau masih besar di tengah besarnya kebutuhan pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
Sebelumnya, pemerintah pernah menyebutkan dibutuhkan dana US$ 1 triliun untuk bisa mencapai netral karbon di 2060. Hal ini membutuhkan kolaborasi antara sektor swasta yang kini masih belum maksimal.
"Pendanaan berkelanjutan dibandingkan konvensional masih empat banding satu, artinya pendanaan ekonomi hijau masih sangat besar," ujar Suryo dalam Green Economic Forum 2024 CNBC Indonesia, Rabu (29/5/2024).
DBS Indonesia pun berencana lebih agresif dalam pendanaan untuk mendukung ekonomi Indonesia. Meski demikian masih ada beberapa risiko yang harus diamati yakni tanggung jawab sosial dan dampaknya untuk masyarakat.
"Kedua risiko ini harus di-manage, karena sektor bisnis apapun harus berubah, kalau tidak akan ketinggalan dan akan lebih susah melakukan bisnisnya," ujarnya.
Peran perbankan dari sisi pendanaan menurutnya krusial, terutama di masa transisi energi menuju energi baru terbarukan. Pasalnya, untuk mencapai NZE harus dilakukan secara perlahan dan tidak dapat dilakukan dalam sekejap mata.
"Kami di DBS sangat fokus menjadi transisional partner. Beberapa hal yang bisa kami jalanan seperti menjadi adviser bagi stakeholder. Untuk berubah itu banyak stepnya tidak langsung berubah dan kita berusaha memberikan best practice sharing," kata Suryo.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Momentum Bangkitnya Ekonomi Hijau RI di Tengah Gejolak Dunia
