AS Setop Pasok Senjata ke Israel, Tapi Cuma Jenis Ini!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 09/05/2024 13:40 WIB
Foto: Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato saat acara kampanye di Gereja Mother Emanuel AME, lokasi penembakan massal tahun 2015, di Charleston, Carolina Selatan, AS, 8 Januari 2024. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat telah resmi mengeluarkan pernyataan menghentikan pasokan senjata ke Israel, setelah negara zionis itu menyerang kawasan Rafah di Gaza bagian selatan.

Presiden AS Joe Biden bahkan pada Rabu lalu telah memberikan penekanan bahwa ia akan menghentikan pasokan senjata ke Israel jika negara sahabatnya itu bergerak ke Rafah, dan tak ada upaya mencegah penyerangan kepada warga sipil.


Namun, serangan masih terus terjadi hingga kemarin. Alhasil, sejumlah senjata yang hendak dikirim ke Israel langsung dihentikan. Hal ini pun telah dikonfirmasi langsung oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

"Warga sipil telah terbunuh di Gaza sebagai akibat dari bom-bom tersebut (kiriman AS) dan cara lain yang mereka lakukan untuk menyerang pusat-pusat pemukiman," kata Biden dalam wawancara khusus dengan CNN dikutip Kamis (9/5/2024).

Adapun jenis senjata yang sebetulnya akan dikirim pemerintah AS ke Israel itu di antaranya 1.800 bom seberat 900 kilogram dan 1.700 bom seberat 225 kilogram. Selain itu, juga ada peluru dan artileri yang tak terinci jumlahnya.

Meski begitu, Biden memastikan, tetap akan memasok beberapa senjata untuk pertahanan Israel, di antaranya seperti sistem pertahanan udara Iron Dome dan berbagai jenis pertahanan lainnya.

"Kami akan terus memastikan Israel aman dalam hal Iron Dome dan kemampuan mereka menanggapi serangan yang terjadi di Timur Tengah baru-baru ini," katanya.

"Tapi itu salah (serangan ke Rafah). Kami tidak akan melakukannya - kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri."

Dilansir The Associated Press AS secara historis memberikan sejumlah besar bantuan militer ke Israel. Bantuan itu semakin dipercepat setelah serangan Hamas 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyebabkan sekitar 250 ditawan oleh militan.


(arm/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Rayu China Untuk Bujuk Iran Agar Tidak Tutup Selat Hormuz