Pasokan AS Seret, Harga Minyak Melonjak 1%

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
09 May 2024 09:38
Kilang minyak
Foto: Pixabay/John Perry

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia kembali bertenaga dengan mencatatkan kenaikan signifikan. Harga minyak mengalami lonjakan setelah rilisnya data penyimpanan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang menyusut.

Pada pembukaan perdagangan hari ini Kamis (9/5/2024) pada pukul 09.15 WIB, harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,08% di posisi US$79,31 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka lebih tinggi atau naik 0,11% di posisi US$83,84 per barel.

Sementara pada perdagangan Rabu (8/5/2024), harga minyak mentah WTI ditutup melesat 1,11% di posisi US$79,25 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent naik 0,92% ke posisi US$83,75 per barel.

Harga minyak naik pada awal perdagangan hari Kamis karena menyusutnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang menandakan pasokan yang lebih ketat, di tengah meningkatnya harapan The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini.

Menurut data Administrasi Informasi Energi, persediaan minyak mentah turun pekan lalu sebesar 1,4 juta barel menjadi 459,5 juta barel, lebih besar dari ekspektasi analis Reuters yang memperkirakan penurunan 1,1 juta barel karena aktivitas kilang meningkat.

Meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan juga mendorong harga minyak. Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan pengeluaran untuk minyak mentah.

Namun, harapan akan adanya gencatan senjata di Timur Tengah, ketika AS mengatakan pada awal pekan bahwa perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza harus mampu menutup kesenjangan antara perundingan Israel dan Hamas, membuat harga minyak tidak bergerak lebih tinggi.

Selain itu, menurut EIA, meningkatnya stok bensin, yang secara tak terduga membengkak lebih dari 900.000 barel dalam seminggu menjadi 228 juta barel, membuat harga minyak tidak bergerak lebih tinggi.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation