
11 Gempa Dirasakan Pasca Gempa Bawean, BMKG Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mencatat, ada 11 kali rentetan gempa yang terjadi sejak gempa mengguncang wilayah Jawa Timur pada tanggal 22 Maret 2024 lalu.
Data itu diunggah di akun media sosial X miliknya, hari ini, Selasa (26/3/2024). Namun, Daryono mengatakan, catatan itu bukan mengindikasikan hal khusus.
"Tidak (tidak ada indikasi khusus), hanya menunjukkan 11 gempa dirasakan pasca Bawean," katanya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.
"Bukan," tegas Daryono menambahkan, saat dikonfirmasi apakah ke-11 gempa tersebut berhubungan.
Seperti diketahui, gempa berskala M5,9 (hasil pemutakhiran data) mengguncang wilayah Jawa Timur pada pukul 11:22:45 WIB di 5.74 LS 112.32 BT dan kedalaman 10 km. Menurut BMKG, lokasi pusat gempa berada di laut 132 km Timur Laut Tuban, Jawa Timur.
Lalu pada pukul 12:31:12 WIB di 5.74 LS 112.36 BT dan kedalaman 10 km, kembali terjadi gempa berkekuatan M5,3. Menurut BMKG, pusat gempa ada di laut. Atau di dekat lokasi gempa pertama, yaitu 133 km Timur Laut Tuban.
Dan, pada pukul 15:52:58 WIB di 5.76 LS 112.33 BT dan kedalaman 12 km, di sekitar lokasi gempa pertama dan kedua, gempa berkekuatan M6,5 kembali mengguncang. Lokasi pusat gempa ada di laut, 114 km Timur Laut Tuban.
Gempa yang mengguncang wilayah Tuban dan daerah lain di Jawa Timur itu, menurut BMKG, tidak berpotensi tsunami. Namun, BMKG mencatat, guncangan gempa ketiga dirasakan sampai ke Banjarmasin dan Balikpapan, Kalimantan.
Berikut 11 gempa dirasakan sejak gempa Bawean:
1. Gempa M6,5 Bawean, Jawa Timur
2. Gempa M5,6 Bengkulu
3. Gempa M6,8 Papua Nugini
4. Gempa M6,1 Laut Sawu, NTT
5. Gempa M5,0 Teluk Bintuni, Papua Barat
6. Gempa M3,5 Karangasem, Bali
7. Gempa M4,7 Pangandaran, Jawa Barat
8. Gempa M4,9 Gayo Lues, Aceh
9. Gempa M4,3 Kapuas Hulu, Kalimantan Barat
10. Gempa M4,4 Poso, Sulawesi Tengah
11. Gempa M3,1 Majalengka, Jawa Tengah.
Menurut BMKG, gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Rekomendasi dan Tips BMKG Saat Gempa
Hoaks atau kabar tak benar biasanya selalu muncul ketika bencana terjadi, termasuk setelah gempa. Karena itu, BMKG mengimbau warga di lokasi bencana mengandalkan informasi resmi pemerintah
"Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," begitu bunyi imbauan BMKG.
Sementara itu, mengutip dari situs resmi BMKG ada sejumlah langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana ini. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
Saat Terjadi Gempa
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll; Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan; Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll; Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan point B.
D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa; Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
B. Periksa lingkungan sekitar Anda
Periksa apabila terjadi kebakaran; Periksa apabila terjadi kebocoran gas. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll).
C. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa
Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
E. Mendengarkan informasi.
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Persiapan sebelum gempa
Mempersiapkan diri sebelum gempa terjadi juga perlu dilakukan sebagai langkah preventif. Berikut ini merupakan sejumlah cara yang bisa dilakukan.
A. Kunci Utama
Mengenali apa yang disebut gempa bumi. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dll). Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
B. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung; Belajar melakukan P3K; Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran; Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu dll).
E. Alat yang harus ada di setiap tempat
Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malam Tahun Baru, Sumedang Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo
