Internasional

Tok! Bank Sentral Inggris Tahan Suku Bunga di 5,25%, tapi...

luc, CNBC Indonesia
Kamis, 21/03/2024 20:10 WIB
Foto: REUTERS/Mary Turner

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga stabil di 5,25%, tetapi mengisyaratkan penurunan karena inflasi turun lebih cepat dari perkiraan.

Komite Kebijakan Moneter (MPC) memberikan suara 8-1 untuk mempertahankan suku bunga tetap, dengan satu anggota memberikan suara untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5%. Tidak ada anggota yang memilih kenaikan lebih lanjut untuk pertama kalinya dalam siklus ini, setelah dua anggota mendukung kenaikan seperempat poin pada pertemuan sebelumnya.

Inflasi umum turun lebih dari yang diharapkan menjadi 3,4% secara tahunan pada Februari, mencapai level terendah sejak September 2021.


Bank sentral memperkirakan indeks harga konsumen akan kembali ke target 2% pada kuartal kedua, karena batasan harga energi rumah tangga sekali lagi diturunkan pada bulan April.

"Inflasi terus turun secara relatif tajam, sebagian disebabkan oleh efek dasar dan efek eksternal dari harga energi dan barang," kata MPC dalam laporannya, Kamis (21/3/2024), sebagaimana dikutip dari CNBC International.

"Sikap kebijakan moneter yang restriktif membebani aktivitas ekonomi riil, menyebabkan pasar tenaga kerja lebih longgar dan menekan tekanan inflasi. Meskipun demikian, indikator utama persistensi inflasi masih tetap tinggi."

MPC menyatakan bahwa kebijakan moneter "harus tetap bersifat restriktif dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mengembalikan inflasi ke target 2% secara berkelanjutan dalam jangka menengah."

Ia juga mengatakan pihaknya akan terus "memantau indikasi tekanan inflasi yang terus-menerus dan ketahanan perekonomian secara keseluruhan," termasuk kondisi pasar tenaga kerja, pertumbuhan upah dan inflasi jasa.

Inggris tergelincir ke dalam resesi teknis pada kuartal terakhir tahun 2023 dan telah mengalami stagnasi selama dua tahun, yang berarti bank sentral melakukan tindakan penyeimbangan perekonomian yang berbahaya antara mengendalikan inflasi secara berkelanjutan kembali ke 2% dan menghindari mendorong perekonomian ke dalam penurunan yang berkepanjangan.

Bank-bank sentral utama di seluruh dunia sedang mencoba untuk menentukan kapan harus mulai melonggarkan kebijakan moneternya setelah dua tahun melakukan pengetatan yang cepat, dalam upaya untuk mengendalikan lonjakan inflasi global.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inflasi Inggris Betah di Level Tinggi Pada Mei 2025