The Fed Tahan Suku Bunga Lagi, Bisa Buat IHSG Pecah Rekor

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 March 2024 17:05
Pembukaan BEI 2024 (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: CNBC Indonesia/Faisal Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia -  Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. Ini merupakan kelima kalinya secara beruntun.

Kecenderungan menahan suku bunga secara historis ternyata direspon positif oleh pasar saham Amerika Serikat. Keuntungan Wall Street ternyata menular juga ke pasar saham Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan tercatat menguat secara signifikan selama periode The Fed menahan suku bunganya. 

Pada edisi menahan suku bunga kali ini juga IHSG mencatatkan kenaikan yang masif. Tercatat sejak September 2023 hingga saat ini IHSG menorehkan penguatan sebesar 6,17%. Penguatan tersebut juga dilengkapi dengan IHSG yang mencatatkan rekor posisi tertinggi sepanjang masa.

Sehingga selama suku bunga The Fed terus ditahan, ada potensi IHSG terus menguat sejalan dengan catatan historis. 

Polling dari 10 lembaga/sekuritas yang dikumpulkan CNBC Indonesia Research memproyeksikan pergerakan IHSG akan positif pada tahun ini dengan berada di kisaran level 7.950 alias akan pecah rekor tertinggi.

Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga ini sudah diekspektasi pelaku pasar.

Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023 sebelum menahannya pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, dan Maret 2024.

The Fed dalam pernyataan resminya mengatakan pemangkasan suku bunga tidak layak dilakukan selama mereka belum yakin jika inflasi bergerak ke arah 2%.
The Fed menegaskan jika mereka mempertimbangkan penyesuaian suku bunga dengan menghitung data-data di masa mendatang.

Suku Bunga The FedFoto: tradingeconomics
Suku Bunga The Fed
(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation