Internasional

Peneliti Johns Hopkins Ramal Korban Tewas Gaza 85.000 dalam 6 Bulan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 February 2024 19:50
Warga Palestina menguburkan jenazah orang yang tewas dalam pertempuran dengan Israel dan dikembalikan ke Gaza oleh militer Israel, saat pemakaman massal di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 30 Januari 2024. (AP Photo/Fatima Shbair)
Foto: Warga Palestina menguburkan jenazah orang yang tewas dalam pertempuran dengan Israel dan dikembalikan ke Gaza oleh militer Israel, saat pemakaman massal di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 30 Januari 2024. (AP/Fatima Shbair)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Israel masih terus terjadi di Jalur Gaza. Ini membuat wilayah itu lumpuh dari pasokan logistik serta utilitas seperti air bersih dan listrik.

Dalam laporan yang dirilis di New York Times, Kamis (22/2/2024), para peneliti dari Johns Hopkins University dan London School of Hygiene and Tropical Medicine memperkirakan meningkatnya perang di Gaza dapat menyebabkan kematian 85.000 warga akibat cedera dan penyakit selama enam bulan ke depan.

Ini menambah jumlah korban jiwa di wilayah itu akibat serangan Israel, yang saat ini telah mencapai lebih dari 29.000 jiwa.

Perkiraan tersebut juga mewakili "kematian berlebih", yang mungkin terjadi di Gaza meski tiada perang. Ini dikarenakan nasib kantong Palestina yang banyak dibatasi Tel Aviv sejak lama, sehingga fasilitas kesehatan pun mengalami banyak gangguan.

"Dalam skenario kedua, dengan asumsi tidak ada perubahan dalam tingkat pertempuran atau akses kemanusiaan saat ini, mungkin ada tambahan 58.260 kematian di daerah kantong tersebut selama enam bulan ke depan," tambah laporan itu.

"Angka tersebut bisa meningkat menjadi 66.720 jika terjadi wabah penyakit menular seperti kolera."

Jumlah ini sendiri memotong banyak populasi di Gaza. Diketahui, wilayah pesisir Palestina itu saat ini berpenduduk 2,2 juta jiwa.

"Ini bukan pesan atau advokasi politik. Kami hanya ingin menempatkan hal ini di benak masyarakat dan di meja para pengambil keputusan," kata Francesco Checchi, profesor epidemiologi dan kesehatan internasional di London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Analisis tersebut memproyeksikan bahwa kematian akibat cedera traumatis di Gaza selama enam bulan ke depan akan tersebar pada semua usia dan jenis kelamin.

"Korban jiwa tersebut mencakup kematian orang-orang yang pernah mengalami cedera atau terluka akibat bom yang tidak meledak, kematian bayi dan wanita yang tidak dapat menerima perawatan kompleks saat melahirkan, serta kematian anak-anak yang kekurangan gizi dan tidak mampu melawan infeksi seperti pneumonia."

Rekan peneliti lainnya, Paul Spiegel, mengingatkan bahwa meskipun jelas bahwa eskalasi militer akan menimbulkan korban tambahan, para pembuat kebijakan harus menyadari kisaran jumlah kematian yang ditunjukkan oleh skenario penyakit menular.

"Kami berharap dapat mewujudkannya," kata Spiegel. "Ini berarti 85.000 kematian tambahan pada populasi dimana 1,2 persen dari populasi tersebut telah terbunuh."

Patrick Ball, seorang ahli analisis kuantitatif, mengatakan bahwa penelitian ini merupakan sesuatu yang tidak biasa. Pasalnya, jarang ada upaya yang begitu teliti untuk menghitung potensi kerugian kemanusiaan dari perang yang sedang berlangsung.

"Makalah ini menyoroti konflik ini dengan cara yang belum pernah kita alami dalam konflik-konflik sebelumnya," kata Ball, yang merupakan direktur penelitian di Human Rights Data Analysis Group.

"Orang-orang akan mengambil keputusan yang akan mengarah pada salah satu dari tiga skenario ini, atau kombinasi kompleks dari ketiga skenario tersebut, dan ini memberi kita gambaran tentang kemungkinan hasil dari keputusan tersebut," tambahnya.

Israel telah berjanji untuk tidak menghentikan kampanyenya di Gaza sampai milisi penguasa wilayah itu, Hamas, dihancurkan dan semua sandera yang tersisa dari kelompok tersebut telah dibebaskan. Ini menyusul serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel.

Meski begitu, serangan Israel ke Gaza telah menimbulkan 29.092 sejak 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza melalui saluran Telegramnya juga mengatakan total 69.028 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular