Internasional

Diam-Diam Musuh Utama Israel Kirim Ratusan Rudal Balistik ke Rusia

Thea Fathanah Arbar & Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 February 2024 14:35
ran meluncurkan dua sistem pertahanan udara terbarunya yaitu sistem rudal anti-balistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh. (WANA via REUTERS)
Foto: ran meluncurkan dua sistem pertahanan udara terbarunya yaitu sistem rudal anti-balistik Arman dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh. (WANA via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran telah mengirimkan sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang kuat ke Rusia. Pasokan senjata tersebut memperdalam kerja sama militer antara kedua negara yang terkena sanksi Amerika Serikat (AS).

Menurut sebuah sumber, Iran menyediakan sekitar 400 rudal yang mencakup sebagian besar senjata balistik jarak pendek Fateh-110, seperti Zolfaghar. Menurut para ahli, rudal yang dapat bergerak di jalan raya ini mampu menyerang sasaran pada jarak antara 300 km dan 700 km.

Pengiriman tersebut dimulai pada awal Januari setelah kesepakatan diselesaikan dalam pertemuan antara pejabat militer dan keamanan Iran dan Rusia tahun lalu. Pertemuan telah berlangsung di Teheran dan Moskow.

Seorang pejabat militer Iran, meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya informasi, mengatakan setidaknya ada empat pengiriman rudal dan akan lebih banyak lagi dalam beberapa minggu mendatang. Namun dia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Pejabat senior Iran lainnya mengatakan beberapa rudal dikirim ke Rusia dengan kapal melalui Laut Kaspia, sementara yang lain diangkut dengan pesawat.

"Akan ada lebih banyak pengiriman," kata pejabat tersebut, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/2/2023). "Tidak ada alasan untuk menyembunyikannya. Kami diperbolehkan mengekspor senjata ke negara manapun yang kami inginkan."

Sumber lain yang mengetahui masalah ini pun membenarkan bahwa Rusia telah menerima sejumlah besar rudal dari Iran baru-baru ini, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Kementerian Pertahanan Iran dan Garda Revolusi, pasukan elit yang mengawasi program rudal balistik Iran, menolak berkomentar terkait pengiriman tersebut. Sementara Kementerian Pertahanan Rusia belum buka suara terkait ini.

Pembatasan Dewan Keamanan PBB terhadap ekspor sejumlah rudal, drone, dan teknologi lainnya ke Iran telah berakhir pada Oktober. Namun, AS dan Uni Eropa tetap mempertahankan sanksi terhadap program rudal balistik Iran karena kekhawatiran atas ekspor senjata ke proksi mereka di Timur Tengah dan Rusia.

Sebelumnya, Moskow disebutkan mendapat senjata dari Korea Utara. Jaksa penuntut utama Ukraina mengatakan pada hari Jumat bahwa rudal balistik yang dipasok oleh Pyongyang ke Rusia terbukti tidak dapat diandalkan di medan perang, dengan hanya dua dari 24 rudal yang mengenai sasarannya.

Sementara itu, Ukraina saat ini mendapatkan tekanan keras dari Moskow di medan perang. Terbaru, Rusia berhasil menguasai kota Avdiivka, yang menurut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai kemenangan kunci yang krusial.

Kekalahan Kyiv tak lepas dari menipisnya stok persenjataan negara itu. Kurangnya stok amunisi ini diperparah dengan bantuan persenjataan dari AS yang mandek lantaran pergulatan politik dalam negeri di Negeri Paman Sam.

Seorang tentara Ukraina yang bertugas di unit artileri roket GRAD, yang memiliki tanda panggilan "Skorpion", mengatakan bahwa peluncurnya kini beroperasi pada sekitar 30% dari kapasitas maksimum.

"Baru-baru ini menjadi seperti ini. Amunisi asing tidak sebanyak itu," paparnya.

Michael Kofman, seorang rekan senior dan spesialis militer Rusia di Carnegie Endowment for International Peace, memperkirakan bahwa artileri Rusia menembak lima kali lebih cepat daripada artileri Ukraina,

"Ukraina tidak mendapatkan jumlah amunisi artileri yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pertahanan minimumnya, dan ini bukanlah situasi yang berkelanjutan di masa depan," tambah Kofman.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bantuan 'Paket Hemat', AS Kirim Persenjataan Iran ke Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular