Pak Prabowo-Gibran, Ada Pesan Khusus dari Peternak Ayam, Ini Isinya

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
21 February 2024 11:50
Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menjuarai hasil perhitungan cepat atau Quick Count dari berbagai lembaga. Bukan hanya itu, kedua pasangan itu juga untuk sementara unggul dari hasil Real Count KPU. Para peternak ayam pun buka suara.

Ketua Asosiasi Peternak Layer Nasional (PLN) Musbar Mesdi menuturkan, pihaknya berharap carut marut di sektor peternakan ayam di Indonesia bisa segera dibenahi. Dia menilai pemerintah masih belum bisa menyelesaikan masalah di sektor peternakan ayam seperti ketersediaan bahan baku pakan ternak, baik dari lokal maupun impor, yang menyebabkan harga pakan ayam menjadi mahal.

"Carut marut ini kok tetap berjalan seperti tidak ada apa-apa, tanpa solusi. Artinya, pada akhirnya biaya-biaya tinggi tersebut dibebankan kepada masyarakat peternak unggas dan masyarakat luas," ungkap Musbar kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/2/2024).

Musbar mengaku saat ini kondisi peternak ayam seakan tak diperhatikan pemerintah. Ini bisa berbahaya karena bisa jadi semakin banyak masyarakat yang menutup usaha peternakan ayam mereka.

"Karena Presiden hasil election sudah ada, tapi kan baru tanggal 21 Oktober 2024 serah terimanya, 8 bulan lagi. Pemerintah di masa transisi biasanya nggak bisa buat apa-apa. Jadi apa yang bisa diharapkan oleh peternak? Paling kalau sudah tidak kuat lagi bertahan, jual dan afkir lagi ayam-ayam produksinya. Sederhana kan logika berpikirnya," ujarnya.

Adapun harapan nantinya jika serah terima sudah dilakukan, Musbar berharap Prabowo-Gibran bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak ayam. Caranya dengan menjamin ketersediaan pangan ternak dengan harga yang efisien.

"Harapan peternak sih agar bahan baku pakan ternak unggas selalu terjamin ketersediaannya, terutama jagung ya. Ketersediaan itu harus ditangani oleh Bapanas dan Bulog. Ketersediaan itu bisa dari lokal atau impor," tutur dia.

Dihubungi terpisah Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Pardjuni berharap dengan pergantian pemerintahan dan terpilihnya Prabowo-Gibran itu menjadi langkah awal untuk memperbaiki kondisi peternak rakyat mandiri yang sudah sekian waktu menderita, karena imbas dari perusahaan integrator yang tidak mematuhi aturan-aturan pemerintah.

"Jadi kita harapkan dengan terpilihnya pak Prabowo maupun Gibran ini menjadi langkah awal untuk memperbaiki kondisi peternak rakyat mandiri yang sudah sekian waktu ini menderita. Perusahaan-perusahaan besar yang tidak mematuhi aturan pemerintah ini yang menyebabkan peternak rakyat mandiri gulung tikar," ujarnya.

Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pardjuni membeberkan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan integrator. Kata dia, merujuk kepada aturan dari pemerintah, seharusnya populasi ayam broiler yang dihasilkan itu maksimal hanya 50% dari bibit yang dimiliki, tetapi pada prakteknya perusahaan integrator populasinya lebih dari itu, bisa 70%-80%.

"Ini yang membuat kondisi perunggasan di negara kita akhirnya menjadi kacau balau," tutur dia.

"Penyediaan pangan itu penting, tetapi jangan sampai juga mematikan peternak-peternak rakyat mandiri, karena ini adalah basis dari UMKM, karena kalau perusahaan itu tidak peduli dengan adanya peternak mandiri ini, memang karena mereka mempunyai modal besar. Ini tidak boleh dilanjutkan, dan pemerintah harus memahami hal ini, karena kalau tidak, habis semua peternak mandiri dan akhirnya banyak pengangguran," lanjutnya.

Untuk itu di pemerintahan berikutnya, Pardjuni berharap perusahaan-perusahaan yang tidak taat aturan ini bisa ditertibkan, jika perlu diberi sanksi dan dicabut izinnya.

"Karena ini sudah merugikan peternak rakyat mandiri, dan peternak rakyat mandiri menjadi korban dari kegiatan-kegiatan mereka. Peternak rakyat mandiri, UMKM kecil yang notabene nya mereka sudah menggantungkan hidupnya dari usaha ayam ini. Ini yang perlu diperhatikan ke depan. Dan semoga segera terealisasi," ucapnya.

Lebih lanjut, Pardjuni mengatakan pihaknya mendukung program makan gratis yang diusung oleh Paslon 02 Prabowo-Gibran. Menurutnya, program makan gratis, perbaikan gizi, dan mengentaskan stunting ini menjadi poin positif, lantaran bisa meningkatkan kampanye mengonsumsi ayam dan telur di masyarakat Indonesia.

"Dan kepada Presiden baru nanti, kita sebagai peternak mandiri, peternak rakyat kecil, mohon dilindungi, bukan hanya sekedar membuat aturan, tetapi aturan yang melindungi peternak rakyat mandiri. Karena aktivitas perusahaan besar integrator yang saat ini ada (telah) mengacaukan ekonomi rakyat kecil. Jadi ini harus diatur, dan jika perlu dicabut izinnya jika tidak bisa mensupport keberadaan peternak mandiri," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dipicu Harga Telur Anjlok, Peternak Ramai-Ramai Bantai Ayam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular