Internasional

Deretan Negara yang Jatuh ke Jurang Resesi, Bagaimana Nasib RI?

luc, CNBC Indonesia
Jumat, 16/02/2024 14:30 WIB
Foto: Jepang di ambang Resesi. (AP Photo/Eugene Hoshiko, File)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi ekonomi global belum baik-baik saja. Sejumlah negara jatuh ke dalam jurang resesi.

Beberapa di antaranya bahkan tercatat sebagai anggota G20 atau 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia. Selain itu, sejumlah negara juga sudah berada di tepi jurang resesi.

Berikut daftar negara yang jatuh ke dalam jurang resesi per Desember 2023.


Jepang

Jepang, yang pernah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, melaporkan kontraksi selama dua kuartal berturut-turut pada Kamis (15/2/2024). Ekonomi turun 0,4% secara tahunan pada kuartal keempat IV-2023 setelah melaporkan kontraksi atau -3,3% pada kuartal ketiga kuartal III-2023.

Laporan PDB terbaru itu jauh meleset dari perkiraan pertumbuhan 1,4% dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Secara kuartalan (QtQ), PDB turun 0,1%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3% dalam jajak pendapat Reuters. Pada periode sebelumnya, ekonomi Jepang terkontraksi 0,8%.

Sepanjang 2023, PDB nominal Jepang tumbuh 5,7% dibandingkan tahun 2023. Ini sekitar 591,48 triliun yen (Rp 61.673 triliun).

"Gambaran pertumbuhan yang mengerikan ini membuat semakin sulit bagi BOJ untuk memperketat kebijakannya," kata kepala strategi FX di Saxo Markets, Charu Chanana, dilansir CNBC International.

Inggris

Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan, pertumbuhan ekonomi Inggris minus 0,3% secara kuartalan pada kuartal IV-2023 melanjutkan kontraksi pada periode sebelumnya sebesar 0,1%.

Tiga sektor utama ekonomi Inggris mengalami kontraksi alias tumbuh negatif pada kuartal IV-2023. Sementara secara keseluruhan di 2023, ekonomi Inggris diestimasi hanya akan tumbuh 0,1% dibandingkan 2022.

Finlandia

Perekonomian Finlandia kontraksi sebesar 0,4% secara kuartalan pada kuartal IV-2023, menyusul kontraksi 0,9% pada kuartal sebelumnya

Data yang dirilis kantor statistik Finlandia tersebut menunjukkan bahwa perekonomian memasuki resesi teknis pada akhir tahun, seiring dengan tingginya inflasi yang terus-menerus dan meningkatnya biaya pinjaman yang mengurangi aktivitas dan permintaan.

Secara tahunan, PDB Finlandia turun sebesar 1,3% pada kuartal IV-2023, menandai penurunan yang lebih tajam dibandingkan 1,2% yang terlihat pada periode tiga bulan sebelumnya.

Irlandia

PDB Irlandia kontraksi sebesar 0,7% secara kuartalan pada kuartal IV-2023, melanjutkan penurunan sebesar 1,9% pada periode sebelumnya. Realisasi tersebut menandai kontraksi PDB Irlandia selama lima kuartal berturut-turut.

Dampaknya memperburuk perlambatan ekonomi global karena bank-bank sentral utama memperketat kebijakan moneter dan menekan profitabilitas perusahaan multinasional besar.

Secara tahunan, PDB Irlandia juga mengalami kontraksi sebesar 3,4% pada kuartal IV-2023, melambat dari penurunan tertinggi dalam hampir 15 tahun sebesar 5,8% pada kuartal sebelumnya.

Nasib RI

Sementara itu, Indonesia masih jauh dari resesi setelah mencatatkan pertumbuhan solid pada kuartal IV-2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,04% secara tahunan pada kuartal IV-2023, melanjutkan pertumbuhan sebesar 4,94% pada periode sebelumnya.

Secara kuartalan, PDB Indonesia juga mencetak hasil positif dengan tumbuh 0,45% pada kuartal IV-2023. Namun, pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 1,6%.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Penikaman Brutal di Finlandia Bikin Geger, 4 Orang Jadi Korban!