Internasional

Pemilu Geser Dulu, Jepang-Inggris Resesi, Ekonomi Dunia dalam Bahaya?

luc, CNBC Indonesia
16 February 2024 07:00
The towers and office buildings of the Canary Wharf financial and business district pictured beyond the Thames Barrier and the River Thames, from Woolwich, in south London on September 29, 2023. Britain's economy grew more than expected in the first quarter, revised official data showed Friday, but remains at risk of recession as high inflation weighs on the country. (Photo by Daniel LEAL / AFP)
Foto: AFP/DANIEL LEAL

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi global sedang tidak baik-baik saja. Dua kekuatan ekonomi dunia, Jepang dan Inggris, jatuh ke dalam jurang resesi.

Secara tak terduga Jepang tergelincir ke dalam resesi. Secara general resesi sendiri merupakan penurunan ekonomi atau ekonomi negatif, selama dua kuartal atau lebih, dalam satu tahun.

Jepang pun telah kehilangan posisinya sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia. Posisinya kini digantikan Jerman yang sejatinya tengah mengalami tekanan ekonomi hebat.

Jepang, yang pernah menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, melaporkan kontraksi selama dua kuartal berturut-turut pada Kamis (15/2/2024). Ekonomi turun 0,4% secara tahunan pada kuartal keempat IV-2023 setelah melaprkan kontraksi atau minus (-) 3,3% pada kuartal ketiga kuartal III-2023.

Laporan PDB terbaru itu jauh meleset dari perkiraan pertumbuhan 1,4% dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Secara kuartalan (QtQ), PDB turun 0,1%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3% dalam jajak pendapat Reuters.

Sepanjang tahun 2023, PDB nominal Jepang tumbuh 5,7% dibandingkan tahun 2023. Ini sekitar 591,48 triliun yen (Rp 61.673 triliun).

"Gambaran pertumbuhan yang mengerikan ini membuat semakin sulit bagi BOJ untuk memperketat kebijakannya," kata kepala strategi FX di Saxo Markets, Charu Chanana, dilansir CNBC International.

Senasib dengan Jepang, Inggris pun telah memasuki resesi secara teknikal.

Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan, pertumbuhan ekonomi Inggris minus 0,3% di kuartal IV-2023 melanjutkan kontraksi pada periode sebelumnya sebesar 0,1%.

Tiga sektor utama ekonomi Inggris mengalami kontraksi alias tumbuh negatif pada kuartal IV-2023. Sementara secara keseluruhan di 2023, ekonomi Inggris diestimasi hanya akan tumbuh 0,1% dibandingkan 2022.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Resesi, Bukan Ekonomi Terbesar ke-3 Dunia Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular