Boro-Boro Beli Motor Listrik, Warga Sudah Pusing Harga Beras Cs Naik!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 13/02/2024 17:05 WIB
Foto: Sejumlah pengendara sepeda motor listrik mengikuti riding bareng motoe RI-1 di depan Gedung PLN, Jakarta, Minggu (28/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov menilai animo masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik di dalam negeri masih cukup rendah. Terbukti realisasi penjualan kendaraan listrik dalam negeri masih jauh dari target.

Abra mencontohkan, realisasi penjualan motor listrik pada tahun lalu misalnya tercatat hanya tembus 11.500 unit atau 5,7% dari target sebesar 200.000 unit. Padahal pemerintah sendiri sudah mengguyur beberapa insentif untuk pembelian kendaraan listrik.

"Lagi-lagi animo masyarakat yang masih sangat rendah ya apalagi di tengah kondisi ekonomi Indonesia, di tengah tren kenaikan harga pangan dan sebagainya itu juga membuat masyarakat lebih baik mengeluarkan pengeluaran untuk kebutuhan pokok yang lain dibandingkan untuk membeli atau mengganti motor listrik," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (13/2/2024).


Abra menduga pemberian insentif oleh pemerintah ditujukan agar proyek hilirisasi yang digadang-gadang selama ini dapat menarik minat investor untuk datang ke Indonesia.

Berkaca pada beberapa negara di dunia, menurut Abra, paling tidak dibutuhkan minimal 5-10% pangsa pasar kendaraan listrik di setiap negara untuk menarik minat investor. Sementara, populasi kendaraan listrik di Indonesia sendiri saat ini masih di bawah 1% dari market.

"Pemerintah kejar-kejaran seperti ayam dan telur. Apakah menarik investor nya dulu atau mempercepat adopsi kendaraan listrik. Tetapi memang realisasinya masih sangat rendah meskipun pemerintah sudah melakukan revisi untuk syarat penerima subsidi," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Kendaraan Listrik di Ujung Tanduk!