
Subsidi Kendaraan Listrik Sudah Jor-joran Tapi Belum Laku, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemberian subsidi untuk pembelian mobil dan sepeda motor listrik di Indonesia rupanya belum mampu menarik minat masyarakat. Terbukti realisasi penjualan kendaraan listrik di Indonesia belum tumbuh secara signifikan.
Kepala Centre of Food, Energy and Sustainable Development INDEF, Abra El Talattov menyebut pemerintah sejatinya menargetkan populasi kendaraan listrik di Indonesia dapat mencapai 15 juta unit pada 2030. Dengan rincian, 2 juta unit untuk mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik.
"Tetapi meskipun pemerintah sudah jor-joran menggelontorkan bantuan pembelian mobil maupun motor listrik tadi, di tahun lalu realisasi penjualannya pun kita lihat memang masih rendah," kata Abra dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (13/2/2024).
Melihat kondisi tersebut, menurut dia masyarakat tidak hanya melihat dari aspek insentif subsidi yang diberikan pemerintah. Namun masyarakat juga perlu mendapatkan motivasi-motivasi lain.
"Misalkan dari sisi infrastrukturnya pengisian kendaraan listrik kendaraan SPKLU dan juga tentu dari aspek teknis bagaimana mengoperasionalkan kendaraan listrik karena memang dari sisi persepsi masyarakat dan melihat masih cukup banyak keragu-raguan dalam menggunakan kendaraan listrik," ujarnya.
Abra mencontohkan, realisasi penjualan motor listrik pada tahun lalu misalnya tercatat hanya tembus 11.500 unit atau 5,7% dari target sebesar 200.000 unit. Artinya menjadi hal yang cukup wajar bagi pemerintah memberikan bantuan dalam pembelian kendaraan listrik.
"Jadi pemerintah ingin tadi niatnya proyek besar hilirisasi ini bisa mengundang investor di industri otomotif khususnya kendaraan listrik memang dari benchmark di dunia yang dibutuhkan paling tidak minimal 5 sampai 10% pangsa pasar kendaraan listrik di setiap negara itu untuk bisa menarik investor," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Honda Diam-Diam Produksi Motor Listrik di Jakarta
