
Mentan Lapor ke Jokowi Jurus Turunkan Harga Beras, Ternyata Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bakal melakukan percepatan produksi beras. Hal ini merespons makin mahalnya harga beras di dalam negeri.
Harga beras di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda akan turun saat ini. Mengutip Badan Pangan Nasional, per hari ini, harga beras medium dipatok Rp13.890 per kg atau naik Rp60 (0,43%) dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan harga beras premium juga sama naik Rp50 (0,32%) menjadi Rp15.800 per kg.
"Kita tingkatkan produksi karena produksi mutlak kita tingkatkan kalau ingin menurunkan harga beras, (Peningkatan harga) ini bukan hanya harga beras Indonesia saja, tapi harga beras dunia," kata Amran usai melakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (13/2/2024).
Lebih lanjut, Amran mengatakan sejauh ini bahwa pemerintah telah melakukan tanam untuk komoditas padi sejak Desember 2023 dan Januari 2024 dengan kurang lebih 4 juta hektare. Harapannya, pada masa panen nanti, kata Amran pemerintah dapat memproduksi beras hingga 5-8 ton per hektare.
![]() Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Lebih detail, Amran menjabarkan standing crop atau tanaman yang sudah ditanam sejak Desember 2023 sebanyak 1,5 juta hektare (Ha) dan ditambah sebanyak 1,7 juta hektare pada Januari 2024. Adapun, total standing crop menjadi 3,2 juta hektare.
"Mudah-mudahan bulan ini atau 1,5 juta (ton). Sekarang ini kita mempercepat tanam di Pulau Jawa karena produksi di Pulau Jawa, Lampung 70% produksi ada di sana," ucapnya.
Lebih lanjut, Kementerian Pertanian nantinya akan baru saja melakukan percepatan penanaman di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan hingga NTB.
"Kita fokus diproduksi karena domain kami adalah produksi. Yang bisa menyelesaikan menekan harga turun adalah produksi, kalau produksi sinergis harga bisa stabil ke depan," terangnya.
(emy/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Harga Beras Mahal, Jokowi: Petani Senang, Konsumen Gak
