Ternyata Ini Asal & Merek Baju Bekas Impor Paling Laku di Pasar Senen

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 31/01/2024 17:35 WIB
Foto: Pakaian bekas alias thrifting impor kembali membanjiri pasar pakaian bekas di RI. Pakaian bekas atau thrifting ini dijual dengan harga miring atau jauh dari harga aslinya, yakni mulai dari Rp 10 ribuan di Blok III Pasar Senen, pada Rabu (31/1/2024). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan pakaian bekas alias thrifting impor masih terlihat di Pasar Senen, Jakarta. Padahal, pemerintah sudah beberapa kali melakukan penertiban di kawasan ini. Terlebih lagi, pemerintah telah dengan jelas melarang perdagangan baju bekas impor lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Pantauan CNBC Indonesia di Blok III Pasar Senen hari ini, Rabu (31/1/2024), tampak kegiatan perdagangan pakaian bekas di lokasi ini berjalan normal. Pakaian tersebut dijual dengan harga miring atau jauh dari harga aslinya, yakni mulai dari Rp 10 ribuan. 

Lalu dari mana saja asal pakaian bekas impor tersebut?


Menurut pedagang, pakaian-pakaian bekas impor itu bukan lah dari China. 

"Ngga laku dari China mah, kebanyakan pasti ambil dari Korea atau Jepang, dari dua negara itu. Mereknya macam-macam, ada Uniqlo, Adidas atau Nike juga banyak," kata pedagang celana di Blok III Pasar Senen, Ahmad.

Foto: Pasar thrifting atau baju bekas kembali hidup meski pemerintah sudah resmi melarangnya di Pasar Senen, Jakarta. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Pasar thrifting atau baju bekas kembali hidup meski pemerintah sudah resmi melarangnya di Pasar Senen, Jakarta. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Pedagang yang menerima barang tersebut dengan kondisi bal-balan lalu memisahkan bagian menjadi tiga, yakni kepala, badan dan kaki. Bagian kepala memiliki kualitas terbaik dengan harga termahal, sementara harga bagian badan lebih murah, dan bagian kaki dibanderol termurah.

"Karena kondisinya bekas jadi kita sendiri yang ukur berdasarkan ukuran sini, misal 34 atau 35 karena ukurannya berbeda antara kita sama Jepang misalnya. Name tag juga pasang sendiri karena kalau bekas kan nggak ada," kata Ahmad.

Soal ukuran juga menjadi perbedaan bagi pedagang lain.

Septian yang sudah berjualan selama bertahun-tahun juga menyebut ada perbedaan ukuran antara thrifting impor dengan konsumennya.

"Pernah beli celana impor dari Jepang yang ukurannya kecil, itu gak kejual kalau disini karena beda ukuran. Kecil-kecil banget mau dijual lebih murah juga akhirnya tetep gak kejual," ujar Septian.

Selain Jepang, impor thrifting juga berasal dari Korea Selatan. Namun, ada perbedaan antara keduanya dimana barang impor dari Jepang biasanya produk original alias asli.

"Jepang banyak barang-barang otentik, Jepang biasanya original, kita kan bisa cek. Korea banyak fashion, meskipun dapat dari brand bagus, tapi kadang bukan original kalau bal-balan Korea," paparnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kabinet Israel Setujui Rencana Ambil Alih Gaza Secara Penuh