
Video: Demi Bahan Bakar Bioetanol, Insentif Ini Wajib Digelontorkan!
Jakarta, CNBC Indonesia- Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan pentingnya peran pengembangan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) bioetanol sebagai bagian dari upaya transisi energi RI menuju target Net Zero Emission 20260.
Guna mengatasi persoalan bahan baku dan terbatasnya produksi maka pengembangan bioetanol bisa diperluas dengan membangun 'hutan energi'. Sehingga sumber bioetanol tidak hanya mengandalkan sumber tetesan tebu atau molase namun ke sumber jagung hingga rumput gajah.
Selain itu juga dibutuhkan dukungan kemudahan aturan termasuk insentif cukai dan cukai sehingga produksi bioetanol tidak terhambat pasokan bahan baku.
Sementara Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengungkapkan pentingnya adopsi kebijakan multisektor hulu-hilir bioetanol. Hal ini penting mendorong produksi dan pemanfaatan bioetanol.
Seperti apa upaya mendorong produksi dan pemanfaatan bioetanol di Indonesia? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman dan Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Selasa, 30/01/2024)
-
1.
-
2.
-
3.