Internasional

Iran Balas Dendam, Nekat Serang Pangkalan Militer AS di Irak

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 22/01/2024 13:35 WIB
Foto: Pangkalan militer AS Ain al-Asad di Irak jadi sasaran rudal Garda Revolusi Iran. Aksi itu dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. (AP Photo/Ali Abdul Hassan)

Jakarta, CNBC indonesia - Keadaan di wilayah Timur Tengah (Timteng) terus memanas. Terbaru, kelompok bersenjata yang didukung pro-Teheran telah menargetkan pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak, yang berbatasan langsung dengan Iran.

Komando Pusat AS (CENTCOM) pada hari Sabtu (20/1/2024) mengatakan serangan menargetkan Pangkalan Udara Al Assad di Irak Barat. Serangan menyebabkan satu korban warga Irak dan kemungkinan seorang lagi warga Amerika.

"Sebagian besar proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara pangkalan tersebut, namun yang lain berdampak pada pangkalan tersebut," kata pernyataan itu dikutip Al Jazeera.


Serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah meningkat sejak serangan militer Israel pada 7 Oktober ke Gaza, Palestina, untuk menyerang Hamas. Israel diketahui didukung militer oleh Washington.

Sejak melancarkan serangannya di Jalur Gaza, Israel kemudian memperluas serangannya dengan menargetkan kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran di Suriah dan Lebanon. Tel Aviv menganggap kelompok-kelompok tersebut menimbulkan bahaya karena bersekutu dengan Hamas.

Sementara itu, secara spesifik, serangan ke Pangkalan Udara Al Assad ini terjadi beberapa jam setelah Teheran bersumpah akan membalas dendam. Ini disebabkan serangan mematikan Israel terhadap gedung yang menampung Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di, Damaskus Suriah.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi telah memperingatkan bahaya eskalasi perang Israel di Gaza.

"Jika Israel terus meningkatkan serangannya di bidang lain dan jika mereka menyeret negara-negara Barat ke dalamnya, kita akan melihat eskalasi konflik yang sangat, sangat serius," katanya kepada Al Jazeera.

Front Lainnya

Selain di Suriah dari Irak, Israel juga melancarkan serangan ke Lebanon. Tel Aviv menargetkan milisi bersenjata pro-Iran, Hizbullah, di negara itu yang dinilai sebagai ancaman.

Terbaru, pesawat tak berawak Israel di Lebanon selatan dilaporkan menewaskan seorang anggota Hizbullah, yang sedang bepergian dengan mobil, menurut dua sumber keamanan. Orang tak dikenal lainnya yang bepergian dengan mobil yang sama juga tewas.

Di front lainnya, AS dan Inggris terlibat konfrontasi langsung dengan kelompok Houthi Yaman yang membajak dan menyerang beberapa kapal dagang yang terkait dengan Israel dan sekutunya di Laut Merah. Kelompok penguasa pro-Iran itu menegaskan melakukan serangan untuk menekan dunia agar mampu meminta Israel menghentikan serangan brutalnya di Gaza.

Menurut Hassan Ahmadian, seorang profesor di Universitas Teheran, Israel memperluas konflik karena ketidakmampuannya mencapai tujuan militernya di Gaza.

"Israel telah meningkatkan upaya mereka sebelumnya," kata Ahmadian kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sangat vokal mengenai seruan untuk melakukan eskalasi.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PBB Bahas Israel-Palestina, Narasi Berlawanan Menguat