Internasional

'Korban' Laut Merah Membara ke Mana-Mana: Jepang-China, Eropa-AS

sef, CNBC Indonesia
22 January 2024 07:39
Kapal kargo Galaxy Leader dikawal kapal Houthi di Laut Merah dalam foto yang dirilis 20 November 2023. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Kapal Diserang di Laut Merah (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi Laut Merah masih memanas. Wilayah pelayaran global tersebut masih terganggu karena serangan rudal milisi Houthi dari Yaman ke kapal-kapal yang melintas.

Houthi menegaskan serangannya sebagai protes atas perang Israel ke Gaza, Palestina. Kelompok penguasa Yaman itu menegaskan tak akan berhenti sampai Tel Aviv menghentikan serbuannya.

Situasi makin chaos setelah militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan serangan ke Yaman untuk melumpuhkan gempuran Houthi pekan lalu. Kini, juru bicara Houthi mengatakan minggu ini bahwa mereka menganggap "semua kapal Amerika dan Inggris" sebagai sasaran musuh.

Laut Merah sebenarnya menjadi rute terpendek jalur pelayaran logistik global dari Asia ke Eropa dan sebaliknya. Di mana kapal-kapal bisa mempersingkat waktu perjalanan dengan melewati Terusan Suez di Mesir.

Panasnya situasi membuat kapal-kapal kini menghindari wilayah itu dan menuju ke Tanjung Harapan, Afrika Selatan. Mengutip New York Times, perusahaan pelayaran telah menaikkan harga tiga kali lipat untuk membawa kontainer dari Asia ke Eropa, sebagian untuk menutupi biaya tambahan berlayar keliling Afrika.

Sejumlah entitas di sejumlah negara pun sudah terkena dampak. Berikut "korban" memanasnya Laut Merah dirangkum CNBC Indonesia, Senin (22/1/2024).

Jepang

Tiga perusahaan pelayaran besar negeri itu mengatakan akan menangguhkan rute melalui Laut Merah, mulai Rabu pekan lalu. Serangan milisi Huthi di Yaman terhadap kapal-kapal di jalur penting tersebut menjadi penyebab.

"Kami telah menangguhkan navigasi melalui Laut Merah bagi semua kapal yang kami operasikan," kata juru bicara Nippon Yusen atau dikenal sebagai NYK Line, diberitakan AFP.

"Keputusan tersebut adalah untuk menjamin keselamatan awak kapal," tambahnya.

Sementara itu dua perusahaan pelayaran besar Jepang lainnya yang ikut menangguhkan pelayaran adalah Mitsui O.S.K. Lines dan Kawasaki Kisen Kaisha. Juru bicara keduanya juga mengonfirmasi.

"Kapal-kapal yang kami operasikan dan akan memasuki Laut Merah diminta untuk tidak memasuki Teluk Aden di selatan Laut Merah," kata juru bicara Mitsui O.S.K. Lines.

"Perusahaannya menangguhkan navigasi ke Laut Merah sejak Jumat, namun kami tidak memiliki kapal di dekat Laut Merah saat ini," kata juru bicara Kawasaki Kisen Kaisha, Goro Kitamura.

China

China pun jadi korban konflik Laut Merah. Pengusaha asal negeri itu mengatakan gangguan terhadap angkutan di area tersebut mengancam kelangsungan perusahaan.

Han Changming salah satunya. Pendiri Fuzhou Han Changming International Trade Co Ltd yang berpusat di provinsi timur Fujian itu mengatakan bisnisnya terpengaruh karena eskalasi di jalur pelayaran global itu.

Perusahaannya diketahui mengekspor mobil buatan China ke Afrika dan mengimpor kendaraan off-road dari Eropa. Khusus pengiriman kontainer ke Eropa, biaya telah melonjak menjadi sekitar US$7.000 (sekitar Rp 109 juta) dari US$3.000 pada bulan Desember.

"Gangguan ini telah menghapus keuntungan kami yang sudah tipis," kata Han, seraya menambahkan bahwa premi asuransi pengiriman yang lebih tinggi juga berdampak buruk pada perusahaan, dikutip Reuters.

Meningkatnya ketegangan di salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia ini telah memperlihatkan kerentanan perekonomian China. Diketahui Beijing sangat bergantung pada ekspor yang rentan terhadap gangguan pasokan dan guncangan permintaan eksternal.

Apalagi ekonomi melemah saat ini, seiring krisis properti, lemahnya permintaan konsumen, menyusutnya populasi, dan lesunya pertumbuhan global. Kemarin, badan statistik China mengatakan PDB di 2023 hanya 5,2%, terlemah sejak beberapa dekade.

Tutupnya pabrik dan cutinya ratusan pekerja migran karena Tahun Baru Imlek di bulan Februari, juga menciptakan kekacauan lain. Barang otomatis akan makin terlambat datang bahkan bisa saja mengalami kelangkaan

"Karena perdagangan Eropa dan Afrika menyumbang 40% dari keseluruhan bisnis .. kami memohon kepada pemasok dan pelanggan untuk menanggung sebagian biaya tambahan agar perusahaannya tetap bertahan," kata Han lagi.

"Waktu pengiriman untuk beberapa pesanan tertunda hingga beberapa minggu," ujarnya.

Hal sama juga dikatakan Mike Sagan, wakil presiden perusahaan rantai pasokan dan operasi KidKraft yang berbasis di Shenzhen, China. Menurutnya, banyak pelanggan Eropa yang menginjak rem ke perusahaan pembuat peralatan bermain di luar ruangan dan mainan kayu itu.

"Jangan kirimkan apa pun, tunggu," katanya menirukan pelanggan Eropa-nya.

"Banyak pemasok, mereka berteriak-teriak soal uang hari ini," kata Sagan, yang perusahaannya juga memasok pengecer termasuk Walmart di AS.

Ia mengatakan kekhawatiran bagi produsen besar, adalah efek bola salju terhadap pemasok kecil dengan margin yang ketat. Karena mereka akan menjadi pihak terakhir yang menerima pembayaran namun sangat penting bagi rantai pasokan.

Minyak Eropa

Gangguan karena Laut Merah sudah sampai di Eropa. Shafaq News misalnya memuat bagaimana pasar minyak di Eropa mulai mengalami kekurangan.

Beberapa kapal kargo menghindari Laut Merah dan membuat tank minyak tak penuh. Gangguan ini terjadi bersamaan dengan faktor-faktor lain, termasuk gangguan produksi dan peningkatan permintaan di China, yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan untuk mendapatkan pasokan minyak mentah.

Mengutip data Kpler, jumlah minyak mentah yang dikirim dari Timur Tengah ke Eropa menurun. Volume minyak mentah yang menuju Eropa dari Timur Tengah tercatat sekitar 570.000 barel per hari di bulan Desember dari 1,07 juta barel per hari di bulan Oktober.

"Masalah Laut Merah menyebabkan penundaan, sehingga perusahaan penyulingan perlu memenuhi kebutuhan mereka dari pasar lokal," kata seorang pedagang.

"Pasar mengalami kekurangan karena hilangnya pasokan dari Teluk," yang lain menambahkan.

Situasi ini diyakini akan makin pelik. Apalagi saat ini, negara penghasil minyak lain seperti Libya dilanda protes dan minyak mentah Nigeria menurun pengirimannya.

Amerika Serikat

Sementara itu, dampak memanasnya Laut Merah membuat para pengecer Amerika Serikat (AS) bersiap. Dimuat CNBC Internatonal, keterlambatan pengiriman bisa berdampak pada beberapa pengecer seperti Home Depot, Costco dan Walmart.

Karenanya perusahaan kini menyewa kapal charter untuk mempercepat pengiriman. Ini menjadi alternatif keterlambatan barang.

"Sebagai aktivitas bisnis rutin, kami selalu memiliki rencana jika ada potensi gangguan terhadap mitra kami," ujar juru bicara Home Depot Evelyn Fornes.

"Kami memiliki rantai pasokan yang besar dan beragam dengan sejumlah mitra, sehingga kami terbiasa bersikap fleksibel jika terjadi gangguan," tambahnya lagi.

"Fleksibilitas seperti inilah yang memungkinkan kami beradaptasi dan memindahkan volume yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi, meskipun terdapat gangguan yang signifikan," ujarnya.

Sementara pengecer menyatakan Tesla, Volvo dan Michelin baru-baru ini mengatakan mereka harus menghentikan produksi. Ikea telah memperingatkan penundaan produk, begitu pula pengecer Inggris Next dan Crocs.

Di mana Letak Laut Merah-Selat Hormus Arab yang buat dunia terancam krisisFoto: Infografis/ Di mana Letak Laut Merah-Selat Hormus Arab yang buat dunia terancam krisis/Aristya rahadian


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laut Merah Makin Ngeri, Rudal Houthi Hantam Kapal AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular