KEK Tanjung Kelayang Siapkan Strategi Hadapi Bonus Demografi
Belitung, CNBC Indonesia - Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang Kabupaten Belitung, PT Belitung Pantai Intan (BPI) tak mau ketinggalan memanfaatkan puncak bonus demografi Indonesia yang diperkirakan akan terjadi pada 2030. PT BPI sudah sejak jauh hari mempersiapkan masyarakat di sekitar KEK untuk menyambut hal tersebut.
Direktur PT BPI Daniel Alexander mengatakan puncak bonus demografi itu diperkirakan akan terjadi 6 tahun lagi. Maka itu, kata dia, sumber daya manusia di sekitar KEK harus disiapkan sejak dini.
"Usia produktif itu kan di 16 tahun. Berarti kan sebenarnya anak-anak umur 10 tahun nih yang sekarang sebenarnya harus kita beri persiapan," kata Daniel di Sheraton Beach Resort, Belitung, dikutip Rabu, (13/12/2023).
Daniel mengatakan persiapan yang dilakukan pihak pengelola KEK di antaranya memberikan pelatihan bahasa Inggris gratis kepada anak-anak masyarakat di sekitar KEK. Dia mengatakan pihaknya memberikan les bahasa Inggris 2 pekan sekali kepada anak-anak tersebut.
"Kami melakukan edukasi bahasa Inggris gratis kepada anak-anak di desa ini," ujarnya.
Daniel menuturkan pendidikan bahasa Inggris yang diberikan bertujuan agar anak-anak tersebut kelak siap bekerja di kawasan KEK. Menurut dia, selama ini sebenarnya banyak masyarakat sekitar yang ingin bekerja di lingkungan KEK namun terganjal kemampuan bahasa Inggris.
"Kami mau langsung menyelesaikan masalah yang terjadi sekarang," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, KEK Tanjung Kelayang hanyalah satu dari 20 kawasan ekonomi khusus yang dibentuk oleh pemerintah di seluruh penjuru Tanah Air. Kawasan tersebut sengaja dibuat untuk menarik investasi dan menciptakan sentra-sentra ekonomi baru di Indonesia.
Ada dua indikator yang digunakan pemerintah dalam menilai keberhasilan program ini. Tak cuma investasi, namun penyerapan tenaga kerja juga menjadi indikator utama dalam menilai berhasil tidaknya sebuah KEK.
Sebanyak 20 KEK yang beroperasi berhasil mencatatkan kesuksesan dan memberikan kontribusi dengan capaian investasi secara kumulatif hingga triwulan ke-IV tahun 2023 sebesar Rp 167,2 triliun dan mampu membuka lapangan kerja baru sebanyak 113.038 orang secara kumulatif.
(haa/haa)