Pagi-Pagi Mendag Sidak ke Pasar Senen, Borong Daging Ayam

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
30 November 2023 08:13
Mendag Zulhas sidak ke Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Mendag Zulhas sidak ke Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas pagi ini memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, hari ini Kamis (30/11/2023).

Zulhas sampai di Pasar Senen pada pukul 07.24 WIB dengan didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Isy Karim, dan Direktur Supply Chain Perum Bulog Suyamto.

Sesampainya di lokasi, Zulhas langsung berkeliling sekaligus berbelanja ke setiap toko yang dikunjungi. Kios pertama yang dikunjunginya merupakan kios daging ayam ras. Belanjaannya itu kemudian dibagikan ke pengunjung pasar.

"Ayam berapa? Oh ada yang Rp33.000 ada yang Rp35.000, kalau kakinya gak ada Rp35.000 per kg. Sudah banyak yang belanja belum?" tanya ZulhasĀ kepada pedagang.

Setelah berinteraksi dengan pedagang, ZulhasĀ lantas memborong daging ayam. Dia pun mengeluarkan uang cash sebanyak Rp400.000. Dia minta pedagang ayam tersebut untuk membagikan ayam yang dia beli kepada para pembeli.

Mendag Zulhas sidak ke Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Mendag Zulhas sidak ke Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Mendag Zulhas sidak ke Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

"Sekilo Rp33.000? Saya beli lah, saya beli pokoknya Rp400.000 beli. Bagiin aja buat pembeli nanti yang datang siapa aja kasih," ujarnya saat mengecek harga di lokasi.

Setelah mengecek dan membeli daging ayam, Zulhas langsung mengecek harga cabai dan bawang putih. Saat mendengar harga cabai rawit merah yang mencapai Rp100.000 per kg Zulhas nampak kaget dan berujar, "waduh."

Zulhas juga mempertanyakan perihal stok cabai yang dimiliki pedagang kenapa sedikit. "Stoknya kok sedikit? Oh ini Bapak pengecer ya," tuturnya.

Zulhas mengaku heran kenapa harga cabai di wilayah DKI Jakarta masih sangat tinggi, padahal harga cabai di wilayah Jawa Timur sudah terpantau menurun.

"Kok di Jatim cabai murah di sini mahal, kenapa tuh?" ucapnya.

Selain cabai, dalam pantauannya harga beras juga tengah mengalami kenaikan. "Gimana beras, masih naik?" tanya Zulhas kepada pedagang.

"Masih pak. Beras dari lokal paling yang naik ya," jawab sang pedagang.

"Kalau Bulog harganya sama dong Rp55.000 per satu kantong 5kg," ujar Zulhas menimpali.

Adapun alasan kenaikan harga pada beras tersebut, kata Zulhas, karena produksinya yang kurang.

Berbeda dengan saat dia mengecek harga daging ayam, di kios beras Zulhas mengaku tidak ingin membeli dagangan milik pedagang. Hal itu lantaran dia kerap mendapat kritikan negatif yang mengatakan dirinya memanfaatkan kondisi tersebut untuk Pemilu 2024 mendatang.

"Saya mau beli beras tapi nanti dimarahi lagi, nanti dibilang manfaatin buat pemilu," tuturnya.

Selain itu, Zulhas juga mengecek harga telur ayam ras. Berbeda kondisinya dengan harga cabai dan beras, harga telur terpantau stabil di Rp27.000 per kg.

"Telur berapa? Rp27.000 (per kg). Harga acuan lah ya, standar. Kalau yang belanja gimana? Stabil saja. Ini kan mau nataru (natal dan tahun baru) sudah mulai ramai?" tanya Zulhas kepada Roni, pedagang telur di Pasar Senen.

"Belum ramai. Mungkin sekitar seminggu sebelum Nataru pak biasanya," jawab Roni.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Harga Beras di RI Bisa Turun? Ini Jawaban Mendag Zulhas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular